Ketiga calon rektor terpilih itu adalah Bambang Agus Kironoto dan Deendarlianto, keduanya dari Fakultas Teknik, serta Ova Emilia dari Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK).
Mereka menyisihkan tiga kandidat lain, yaitu Sigit Riyanto dari Fakultas Hukum, Ali Agus dari Fakultas Peternakan, dan Teguh Budipitojo dari Fakultas Kedokteran Hewan.
"Alhamdulillah, rapat pleno berlangsung lancar dan telah menghasilkan tiga calon rektor terseleksi," kata Ketua Pansel Suratman, Kamis (12/5/2022).
Suratman mengatakan, dalam rapat pleno itu bakal calon rektor wajib menyampaikan program kerja, arah atau tujuan sesuai kebijakan umum UGM, serta strategi pencapaiannya di hadapan panelis dan anggota Senat Akademik UGM.
Setelah proses pemaparan dan tanya jawab dengan panelis, kemudian dilakukan proses penilaian oleh semua anggota Senat Akademik yang hadir secara langsung.
"Penilaian bakal calon Rektor UGM periode 2022-2027 dilakukan secara digital berdasarkan lima kriteria sebagaimana diatur dalam Pasal 16 Peraturan MWA (Majelis Wali Amanat) Nomor 3 Tahun 2016," jelasnya.
Suratman menambahkan, nama ketiga calon rektor yang lolos seleksi itu akan diserahkan ke pimpinan MWA. Pemilihan dan penetapannya akan dilaksanakan pada 20 Mei 2022.
Sementara itu, Rektor UGM Panut Mulyono mengatakan proses seleksi itu sudah sesuai dengan aturan yang ditentukan. Dia melihat tiga calon rektor yang maju ke tahap selanjutnya merupakan sosok yang terbaik.
"Mengerucut dari enam menjadi tiga itu tentu sudah melalui prosedur, dan senator dalam menilai tentu sudah berdasarkan pengamatan, mengikuti paparan materi, dan seterusnya," kata Panut.
Panut berharap rektor terpilih periode 2022-2027 bisa melanjutkan kiprah UGM. Dia juga mewanti-wanti agar rektor yang terpilih tidak tergoda politik praktis.
"UGM ini harus tidak boleh tertarik ke kepentingan-kepentingan politik yang ada di negeri ini. UGM harus netral, berpegang pada mandat yang diberikan ke UGM, dan kalau bisa UGM menjadi kampusnya bangsa Indonesia" pungkas Panut.
(dil/sip)