TPST Piyungan Dibuka, Butuh 5 Hari Bersihkan Gunungan Sampah di Jogja

TPST Piyungan Dibuka, Butuh 5 Hari Bersihkan Gunungan Sampah di Jogja

Heri Susanto - detikJateng
Kamis, 12 Mei 2022 17:52 WIB
Suasana depo sampah di Jalan Andong, barat Stadion Mandala Krida, Kota Yogyakarta, Kamis (12/5/2022).
Suasana depo sampah di Jalan Andong, barat Stadion Mandala Krida, Kota Yogyakarta, Kamis (12/5/2022). Foto: Heri Susanto/detikJateng
Yogyakarta -

Pembukaan blokade akses masuk ke Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) atau TPA Piyungan oleh warga sekitar tak serta-merta membuat depo atau tempat pembuangan sampah sementara (TPS) bersih dari luberan sampah. Kondisi itu terjadi di Kota Jogja.

Dari pantauan detikJateng, di depo sampah Jalan Hayam Wuruk, tampak sampah masih berserakan. Bahkan, sampai ke bahu jalan dengan bau menyengat. Begitu pun dengan depo sampah di Jalan Andong, barat Stadion Mandala Krida, gerobak pengangkut sampah dari rumah warga ke depo kembali mengular.

Sementara di Jalan KS Tubun, Pathuk, luberan sampah di trotoar telah bersih. Petugas bhabinkamtibmas setempat tampak mengawasi lokasi yang bukan depo sampah tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta Sugeng Darmanto menjelaskan, meski blokade TPST Piyungan telah dibuka warga, bukan berarti sampah yang terkumpul di depo maupun armada sejak Sabtu (7/5) langsung bersih.

"Selain terbatas dengan armada, saat ini kami juga harus mengantre untuk masuk ke TPA Piyungan," kata Sugeng saat dihubungi wartawan, Kamis (12/5/2022).

ADVERTISEMENT

Sugeng menjelaskan, dengan antrean masuk ke TPA Piyungan dan proses mengangkut sampah, serta jumlah armada yang terbatas, pihaknya butuh waktu sekitar lima hari untuk mengembalikan depo kembali normal.

"Untuk menormalkan, artinya sama seperti sebelum ada blokade ya butuh waktu lima hari," kata Sugeng.

Waktu lima hari itu, lanjut Sugeng, dengan melibatkan bantuan dari masyarakat. Sebab, jika hanya mengandalkan pasukan kuning atau petugas kebersihan saja, butuh waktu lebih panjang lagi untuk menormalkan depo sampah di Kota Jogja.

"Kami sudah koordinasi dengan beberapa komunitas masyarakat banyak yang antusias untuk membantu," jelasnya.

Depo sampah di Jalan Hayam Wuruk, Kota Yogyakarta, Kamis (12/5/2022).Depo sampah di Jalan Hayam Wuruk, Kota Yogyakarta, Kamis (12/5/2022). Foto: Heri Susanto/detikJateng

Sugeng menyebut saat ini beberapa warga masih menahan untuk membuang sampah. Ini karena beberapa depo dan angkutan sampah juga telah penuh dan mengantre untuk dibuang ke TPA Piyungan.

"Kami sudah mengimbau untuk masyarakat jika masih memungkinkan untuk menahan diri terlebih dahulu membuang sampah ke depo. Karena, pembukaan blokade ini bukan berarti alur pembuangan sampah di Kota Jogja sudah normal," katanya.

Diberitakan sebelumnya, akses menuju Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan, Bantul, akhirnya terbuka kembali, Kamis (12/5). Sebelumnya, warga memblokade jalan menuju TPST Piyungan sejak Sabtu (7/5) lalu.

Pantauan detikJateng, tampak puluhan truk sampah dan mobil pikap mengantre di sekitaran pintu masuk TPST Piyungan. Selanjutnya, warga yang tergabung dalam 'Banyakan Menolak Banyakan Melawan' bersama Pemerintah Kapanewon Piyungan mulai membongkar posko dan memindahkan batu yang menumpuk di jalan utama menuju TPST Piyungan.

Sembari membersihkan batu-batu tersebut, silih berganti truk sampah mulai masuk ke TPST.

Koordinator aksi 'Banyakan Menolak Banyakan Melawan' Herwin Arvianto mengatakan secara resmi telah membuka akses ke TPST Piyungan. Hal itu setelah tercapai kesepakatan antara pihaknya dengan Pemda DIY.

"Untuk saat ini mau kita buka pos ini untuk akses jalan karena kita sudah ada kesepakatan dengan pemerintah. Tuntutan kita kemarin sudah ada win win solution dan kita sudah sepakati antara pemerintah dan warga dan kita bersedia membuka akses jalan ini," kata Herwin.

Sementara itu, dibukanya blokade akses menuju TPST Piyungan membuat truk-truk sampah mengantre untuk membuang sampah di TPST tersebut. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) akan melakukan pembatasan karena tiga hari ke depan diprediksi mobilitas pembuangan sampah ke TPST akan meningkat.

"Ini nanti kan tetap kalau semuanya masuk kan tidak bisa, nanti tetap kita atur. Jadi kita atur kemampuan masuknya (truk sampah) di sana (TPST) seperti apa," kata Kepala Balai Pengelolaan Sampah DLH DIY, Jito, saat ditemui di sekitaran TPST Piyungan, Bantul, Kamis (12/5).




(rih/ams)


Hide Ads