Dampak penutupan akses Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan Bantul oleh warga yang tergabung dalam aksi 'Banyakan Menolak Banyakan Melawan' sejak Sabtu (7/5) pekan lalu langsung dirasakan warga di Kota Jogja hari ini, Selasa (10/5/2022).
Dalam video di atas, tampak sejumlah gerobak penuh muatan sampah hanya diparkir di pinggir jalan. Timbunan sampah juga terlihat di salah satu sudut Kawasan Pasar Lempuyangan, menggunung hingga menutup trotoar dan memakan sebagian badan jalan. Sebab, truk-truk pengangkut sampah tidak bisa mengakses TPST Piyungan.
"Kalau sampai kapan (TPST Piyungan ditutup), tuntutan kita ini ditutup selamanya biar pindah lokasi. Karena dampak air limbah itu sudah parah, apalagi kalau TPST dilebarkan ke sisi utara," kata koordinator aksi 'Banyakan Menolak Banyakan Melawan', Herwin Arfianto, kemarin.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Purwadi berharap agar permasalahan di TPST Piyungan segera selesai. "(Sampah) Kota Jogja per harinya sekitar 350 ton. Ini sebagian masyarakat sudah mencoba untuk menahan, belum membuang sampah ke TPS (Tempat Pembuangan Sementara), masih disimpan di rumah," kata Heroe, Selasa (10/5).
"Dalam waktu tujuh hari mudah-mudahan (sampah yang menumpuk di jalanan) sudah bisa kita buang. Tapi kita ada (sampah) yang kita tahan. Yang tidak bisa kita olah kita tahan, yg bisa kita olah ya kita olah, sekalian kita hancurkan kemudian kita buang," imbuh Heroe.
Simak selengkapnya dalam video di atas.
(dil/sip)