Seorang petani di Banyakan III Bantul, DIY, curhat dirinya tak bisa menanam padi saat musim hujan akibat luapan air berwarna hitam yang masuk ke areal persawahannya.
Limbah tersebut berasal dari Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan. Kondisi ini sudah dialaminya hingga 28 tahun.
Pantauan detikJateng di salah satu saluran air atau parit yang berada di Banyakan III, Senin (9/5/2022), tampak aliran air berwarna hitam pekat menyerupai kopi. Selain itu, aliran air berwarna hitam tersebut mengeluarkan bau yang sangat tidak sedap. Padahal aliran air itu berada tepat di samping persawahan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini air limbah, padahal ini tidak bisa bening, kayak gini terus. (Air limbah) Dari TPA Piyungan, sudah 28 tahun," kata petani Banyakan III, Paimo.
Jarak parit dengan TPST Piyungan hanya sekitar 300 meter. Menurut Paimo, jika perluasan 2 hektare TPST selesai maka jarak antara TPST dengan parit bisa sekitar 100 meter.
Selengkapnya, tonton video di atas.
(rih/sip)