Seniman Jogja Yuliono Dianiaya Diduga Premanisme, Polisi Turun Tangan

Seniman Jogja Yuliono Dianiaya Diduga Premanisme, Polisi Turun Tangan

Jauh Hari Wawan S - detikJateng
Senin, 18 Apr 2022 16:16 WIB
Aksi dugaan penganiayaan yang dialami seniman Jogja terekam CCTV, Senin (18/4/2022).
Aksi dugaan penganiayaan yang dialami seniman Jogja terekam CCTV, Senin (18/4/2022). (Foto: Tangkapan layar akun media sosial IG @Yulionooo)
Sleman -

Dugaan penganiayaan menimpa salah seorang seniman pantomim Jogja bernama Yuliono. Dia menerima tindakan tak menyenangkan itu pada Minggu (17/4) dini hari.

Kejadian itu pun diunggah di akun media sosial Instagram pribadinya @Yulionooo. Dalam unggahannya itu memperlihatkan video saat dia dipukul, ditarik, serta didorong oleh seorang pria berbadan kekar.

Saat dimintai konfirmasi, Yuliono menyampaikan saat itu dia tengah bekerja sebagai petugas kebersihan di ruko-ruko sebelah timur Plaza Ambarrukmo, Sleman, DIY.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kejadiannya Minggu (17/4) dini hari. Awalnya saya jaga toko ruko-ruko. Saya bagian tukang sapu di situ," kata Yuliono saat dihubungi wartawan, Senin (18/4/2022).

Saat bekerja membersihkan sisa-sisa sampah PKL itu, datanglah sekelompok orang yang hendak memalaknya. Mereka berdalih uang tersebut sebagai uang keamanan.

ADVERTISEMENT

Padahal, selama ini PKL yang mangkal di depan ruko yang dijaga Yuliono tidak ditarik uang sewa dan hanya diminta untuk iuran kebersihan sebesar Rp 10 ribu per pedagang. Namun, pria yang memukul Yuliono itu justru meminta sebagian jatah uang kebersihan dengan dalih uang keamanan.

"Tapi itu murni mau minta hasil iuran kebersihan itu separuhnya setiap tanggal 1," ujarnya.

Selain meminta uang, pria yang memukuli Yuliono juga memasukkan beberapa pria lain untuk mengurusi lahan parkir. Namun, Yuliono enggan memberikan uang dan bilang jika ingin ikut parkir agar membayar uang iuran kebersihan.

Perkataan Yuliono justru memancing kemarahan pria tersebut dan akhirnya Yuliono dipukuli.

"Dia masukin orang yang nggak dikenal untuk parkir di situ dan juga saya bilang gitu (kalau mau ikut parkir bayar iuran kebersihan) langsung mukulin saya beberapa kali, yang paling keras yang sekarang masih (terasa) tenggorokan ini," ungkapnya.

Kasus ini pun telah dilaporkannya ke Polres Sleman. Ia berharap premanisme tidak terjadi lagi di Jogja.

"Itu sudah diurus sama Polres Sleman. Itu kan murni premanisme. Saya ingin Jogja aman dan tidak terjadi di orang lain, guyub di Jogja," kata dia.

Dihubungi terpisah, Kasi Humas Polres Sleman AKP Edy Widaryanta membenarkan jika telah menerima laporan dugaan penganiayaan itu. Jajaran Polres Sleman pun telah menindaklanjuti laporan itu.

"Betul sudah laporan ke Polres Sleman Minggu 17 April 2022 jam 09.30 WIB. Sudah ditindaklanjuti dengan pemeriksaan korban dan saksi-saksi, serta permintaan visum," kata Edy.




(rih/sip)


Hide Ads