Bantul Panen Wisatawan Saat Long Weekend Paskah, Pendapatan Naik 76%

Bantul Panen Wisatawan Saat Long Weekend Paskah, Pendapatan Naik 76%

Pradito Rida Pertana - detikJateng
Senin, 18 Apr 2022 14:26 WIB
Suasana di Pantai Parangtritis, Bantul, DIY, Jumat (1/4/2022).
Wisatawan di Parangtritis, Bantul. (Foto: Pradito Rida Pertana/detikJateng)
Bantul -

Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), panen wisatawan di akhir pekan kemarin. Pada longweekend kemarin terdapat kenaikan jumlah wisatawan hingga 76 persen dibanding pekan sebelumnya.

Kepala Seksi Promosi dan Informasi Dinas Pariwisata Bantul, Markus Purnomo Adi, mengatakan bahwa akhir pekan kemarin terdapat 7.997 orang yang mengunjungi objek wisata di Bantul. Dari jumlah tersebut, Dispar mampu mendulang pendapatan Rp 77.682.750.

"Jumlah itu naik 76 persen dibanding saat weekend seminggu yang lalu, tepatnya weekend pekan pertama puasa," katanya kepada detikJateng, Senin (18/4/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada akhir pekan sebelumnya, Kabupaten Bantul hanya mendapatkan kunjungan 4.531 wisatawan. Dari kunjungan itu mereka hanya mampu mengumpulkan pendapatan Rp 43.969.250 dari retribusi.

Dalam penghitungan sepekan penuh, jumlah wisatawan yang berkunjung ke Bantul pada 11-17 April mencapai 11.335 orang. Retribusi yang berhasil dikumpulkan dari kunjungan itu mencapai Rp 110.048.250.

ADVERTISEMENT

Jumlah kunjungan itu, menurut Markus, juga naik cukup tajam jika dibandingkan dengan pekan pertama Ramadan. Menurutnya, kenaikan jumlah wisatawan dibanding sepekan sebelumnya mencapai 40 persen.

Markus meyakini kenaikan jumlah wisatawan pada sepekan ini karena faktor long weekend Paskah.

"Kenaikan ini diperkirakan karena ada libur Paskah," kata dia.

Meski demikian, dia yakin jumlah wisatawan akan terus bertambah seiring mendekati lebaran. Sedangkan pada saat lebaran akan menjadi puncak dari kunjungan para pelancong.

Sayangnya, pada lebaran ini, pihaknya tidak menyiapkan atraksi wisata khusus untuk menyambut pemudik. Penyebabnya, pihaknya terlanjur tidak menyiapkan anggaran lantaran tidak menduga tahun ini mudik mulai diperbolehkan.

"Anggaran atraksi wisata di destinasi wisata dicoret. Karena kita tidak tahu kalau kasus COVID-19 bakal melandai dan mudik dibolehkan," pungkas Markus.




(ahr/sip)


Hide Ads