Nama Direskrimum Polda DIY Kombes Ade Ary Syam Indradi dijuluki a good cop. Dia dikenal sebagai sosok polisi teladan bagi para anggota, anak buah dan senior-seniornya.
Hal itulah yang kemudian membuat dirinya diusulkan sebagai kandidat penerima Hoegeng Awards 2022 oleh pembaca detikcom melalui formulir online di tautan: https://dtk.id/hoegengawards. Salah satu yang mengusulkan Kombes Ade adalah Hadi Kakalim.
Berikut kesaksian Hadi:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beliau sosok polisi teladan bagi para anggota, anak buah dan senior-seniornya dengan slogan "Be A Good Cop". Selalu menjadi Polisi yang teladan, baik, tulus, patut di contoh, di hormati dan bisa di percaya oleh masyarakat-masyarakat sekitar. Membantu warga yang susah tanpa pamrih
Saat diwawncara, Direskrimum Polda DIY Kombes Ade Ary Syam Indradi merasa belum pantas menjadi salah satu kandidat peraih Hoegeng Awards. Dia merasa, masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. Kendati demikian, mantan Kapolresta Tangerang itu senang ada apresiasi bagi para polisi baik di Indonesia.
"Saya merasa belum pantas atau belum berhak menjadi nominasi. Saya senang, saya bersyukur ada apresiasi itu. Namun saya belum berhak masih banyak polisi-polisi lain yang baik. Banyak rekan-rekan saya di pelosok di desa yang bekerja tanpa pamrih," kata Kombes Ade Ary kepada detikJateng, Selasa (12/4/2022).
Salah satu lulusan terbaik Akpol '98 itu pun punya slogan 'Be A Good Cop'. Ia menegaskan jika tidak pernah mengklaim sebagai a good cop, namun dengan slogan itu dia mengajak rekan kerjanya untuk menjadi good cop.
"Be A Good Cop itu slogan atau motto pribadi saya sejak lulus dari pendidikan Akpol 1998. Saya bercita-cita ingin menjadi polisi yang baik dan ingin mengajak rekan-rekan di sekeliling saya di tempat saya bekerja untuk juga menjadi polisi yang baik, walau sampai dengan saat ini saya merasa belum menjadi polisi yang baik," ucapnya.
Menurut, Kombes Ade, menjadi manusia sudah sewajarnya atau merupakan kewajiban untuk menjadi manusia yang baik. Karena sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi makhluk lainnya. Apalagi sebagai polisi.
"Apalagi menjadi polisi tentunya baiknya harus dua kali lipat, menurut saya. Kenapa? Karena polisi diberikan kewenangan oleh negara, undang-undang untuk melakukan tindakan-tindakan yang jika itu dilakukan oleh orang yang tidak berwenang bisa melanggar hukum bahkan melanggar HAM," katanya.
Sebaliknya, jika ada polisi yang melakukan pelanggaran harus dihukum dua kali lipat. Mengingat menjadi polisi harus lebih baik dua kali lipat juga.
"Apabila ada polisi yang melakukan pelanggaran menurut saya hukumannya harus dua kali karena tuntutan baiknya harus dua kali lipat, sehingga kalau melakukan pelanggaran harus dihukum karena ini berbahaya sekali," terangnya.
Ia pun menularkan 'virus' Be A Good Cop di tempat ia bekerja. Baik dulu ketika menjabat sebagai Kanit, Kasat, Kapolsek, Kapolres hingga sekarang menjadi Direktur Reserse Kriminal Umum Polda DIY.
Pria kelahiran Sukabumi 45 tahun silam itu mengakui jika mengajak rekan kerjanya menjadi polisi baik banyak sekali tantangannya.
"Jadi slogan 'Be A Good Cop' artinya jadilah polisi yang baik, artinya ayo sama-sama, saya juga belum baik, saya sampai saat ini belum pernah merasa menjadi polisi yang baik," terangnya.
"Saya mencoba mengajak tentunya ini juga berat karena ajakan itu pasti berbalik ke diri saya sendiri. Karena nanti jangan sampai anggota menganggap 'ya bapak ngajak-ngajak bapak sendiri sudah baik belum', itu juga jadi tantangan saya ketika mengajak saya harus ngaca dulu," imbuhnya.
Pria yang sempat menjadi staf pribadi Kapolri dari mulai Jenderal Timur Pradopo hingga Badrodin Haiti itu mengatakan untuk menjadi polisi yang baik dimulai dari cara berfikir. Di setiap lingkungan kerja dia selalu menekankan dan memberikan motivasi bahwa siapa yang menanam maka akan memetik.
"Kalau menanam kebaikan pasti memetik kebaikan, motivasi ini yang terus kami ajak di lingkungan kecil kami, di kantor kami. Ayo jangan ragu, saya juga ingatkan rezeki yang tidak tertukar itu tergantung amal perbuatan baik. Kalau amal perbuatan baik banyak maka kembalinya banyak, itu yang tidak akan tertukar," sebutnya.
[Daftarkan Kandidat Penerima Hoegeng Award 2022 di Sini!]
Artinya, setiap menanam kebaikan maka akan dibalas dengan kebaikan juga. Seharusnya, kata Ade, bersyukur menjadi polisi karena ada peluang besar untuk menjadi sebaik-baiknya manusia.
"Ini lah yang kami ajak rekan-rekan kami di tempat kami bekerja, kalian berangkat dari rumah pamit sama keluarga itu dengan penuh motivasi tinggi bahwa hari ini saya berbuat baik apa nih menanam kebaikan apa nih," ujarnya.
Ia juga sering menyampaikan dulu ketika menjabat sebagai kapolres agar tidak menganggap remeh keluhan masyarakat. Ia ingin agar anggota polisi bisa berpikir dari hal kecil dan lebih substansial.
"Oleh karena itu jangan menganggap remeh keluhan masyarakat, tolong dibantu," tegasnya.
Kombes Ade juga menjadi sosok polisi langka. Pasalnya, jarang ada polisi yang memajang nomor ponselnya di Instagram maupun Facebook pribadinya.
Walaupun Kapolri sudah membuat saluran untuk menampung keluhan masyarakat dari aplikasi Dumas Presisi dan hotline 110. Namun, dia tetap mempersilakan masyarakat yang ingin membuat aduan langsung menghubungi ke nomor pribadinya.
"Di kesempatan yang baik ini, saya ingin membagikan nomor handphone saya, 08119981998. Silakan apabila yang ingin berkomunikasi dengan saya, ikhwal keamanan khususnya di Jogja atau secara umum masalah-masalah penyelidikan, penyidikan, boleh," katanya.
Dengan membuka semua jalur komunikasi itu, dia berharap bisa dengan cepat merespons keluhan masyarakat dan memperbanyak peluang untuk menolong sesama.
"Saya ingin memperbesar peluang saya untuk berbuat baik. Siapa tau dengan membagi nomor HP di Instagram di Facebook ada nomor HP saya, dan orang bisa DM, siapa tahu kita bisa menyelamatkan nyawa orang, menolong orang," pungkasnya.
[Daftarkan Kandidat Penerima Hoegeng Award 2022 di Sini!]
Artikel ini adalah bagian dari rangkaian acara Hoegeng Awards 2022. Polisi yang diceritakan dalam artikel ini merupakan salah seorang yang diusulkan pembaca sebagai kandidat penerima Hoegeng Awards 2022. Pembaca detikcom bisa mengusulkan anggota polisi kandidat penerima Hoegeng Awards 2022 melalui link berikut ini: Hoegeng Awards 2022.
(sip/mbr)