Sebuah rumah kayu yang dihuni nenek sebatang kara, Marsinem (62), di Dusun Papak, Kalurahan Kalirejo, Kapanewon Kokap, Kabupaten Kulon Progo, DIY, roboh tertimpa longsor. Nahas, peristiwa itu baru diketahui warga sekitar pada pagi tadi.
"Beliau hidup sebatang kara. Baru diketahui tadi pagi. Posisi beliau sudah meninggal dunia tertimpa balok-balok rumah kayu," kata Lurah Kalirejo, Lana, saat ditemui wartawan di rumah duka, Jumat (1/4).
Lana mengatakan, pada Kamis (31/3) malam, hujan lebat mengguyur Kalirejo. Hujan disertai angin kencang itu berlangsung sejak pukul 22.00 WIB hingga Jumat sekitar pukul 01.00 WIB. Longsornya tebing di dekat rumah korban itu diperkirakan terjadi pada kisaran waktu tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tadi malam sampai Jumat dini hari, wilayah Kalirejo hujan luar biasa lebat. Sehingga Bu Marsinem (yang diduga sudah) tertidur saat ada tanah longsor dan rumahnya langsung roboh semuanya," kata Lana.
![]() |
Anggota Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulon Progo, Rinto, mengatakan laporan tanah longsor yang memakan satu korban jiwa itu baru diterima pagi tadi.
"Tadi ada laporan masuk via WhatsApp di Pusdalops, yang melaporkan bahwa di seputaran Kalirejo banyak terjadi longsoran, salah satunya di Papak sini. Korban atas nama Bu Marsinem, tertimpa bangunan. Saat ditemukan korban sudah meninggal," ucap Rinto.
Rinto mengatakan, proses evakuasi jasad korban dilakukan bersama warga setempat. Setelah reruntuhan bangunan itu disingkirkan, jasad korban dibawa ke rumah seorang kerabatnya untuk dimakamkan. "(Jenazah) dibawa ke tempat saudaranya," jelasnya.
Berdasarkan hasil pengamatannya, Rinto menambahkan, tebing yang longsor dan menimpa rumah korban itu tingginya sekitar 15 meter dan lebar sekitar 10 meter. "(Tebing) Ini longsor karena hujan ya," pungkasnya.
(dil/sip)