Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin akan melibatkan Posyandu (pos pelayanan terpadu) untuk deteksi dini penyakit tuberkulosis (TB/TBC). Mengapa bukan puskesmas?
"Tadi kenapa saya banyak nanya posyandu, karena kalau di level puskesmas nggak akan cukup," kata Budi usai meninjau kegiatan pemeriksaan TBC di Puskesmas Girimulyo 1, Kulon Progo, DIY, Selasa (29/3/2022).
Budi mengatakan, menurut perhitungannya, harus ada minimal 300 ribu titik di Indonesia yang bisa melakukan surveilans atau pengamatan untuk mengambil tindakan efektif.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Surveilans itu harus dilakukan di level posyandu. Sementara itu posyandu di Indonesia ada 296 ribu. Itu cukup meng-cover 512 kabupaten/kota, 80 ribu desa. Kalau hanya pakai 13 ribu puskesmas nggak akan cukup," kata Budi.
![]() |
Maka itu, seluruh Posyandu akan dikerahkan untuk membantu mendeteksi TBC dan penyakit lainnya. "Sekarang posyandu lebih ke layanan kesehatannya ibu dan anak. Itu nanti akan kita tambah (tugasnya)," ujar Budi.
"Posyandu lakukan dong surveilans TBC, surveilans Malaria, tergantung daerahnya. Lakukan dong imunisasi kalau memang jauh dari puskesmas, lakukan dong skrining diabetes," imbuh Budi.
Untuk memudahkan proses deteksi itu, Kemenkes bakal memberikan alat skrining TBC kepada posyandu. Menurut Budi, cara kerja alat itu mirip seperti yang digunakan untuk mengidentifikasi varian COVID-19.
"Nanti alatnya kita kasih. dulu kan alat skrining itu labnya harus fisik, sekarang bisa dengan rapid test banyak sekali. Teknologi kesehatan juga berkembang. Malah sekarang (alat deteksi) yang tadinya kita lihat besar-besar mesinnya untuk identifikasi varian COVID, itu dipakai untuk varian TBC. Jadi kita tahu dia resisten obat mana," urainya.
Perihal jumlah surveilans TBC, Budi mengakui pemerintah masih kesulitan mendeteksi jumlah tepatnya.
"Surveilans TBC di Indonesia diperkirakan oleh WHO ada 824 ribu orang. Itu tidak pernah bisa terdeteksi, lebih dari 10 tahun ini," terang Budi.
Sementara itu, Global TB Report 2021 melaporkan Indonesia menempati peringkat ketiga setelah India dan China dalam hal jumlah penderita penyakit TBC.
Menurut data dari Global TB Report 2021, jumlah kasus TBC di Indonesia mencapai 824 ribu. Dengan angka kematian 93 ribu setiap tahunnya, Global TB Report 2021 menyimpulkan bahwa tiap jam ada sekitar 11 orang mati akibat TBC di Indonesia.
(dil/sip)