Universitas Gadjah Mada (UGM) ternyata pernah memiliki cabang di Kota Surabaya, Jawa Timur. Seperti apa kisah lengkapnya?
"Saya ingin melacak jejak UGM cabang Surabaya. Berdasarkan catatan arsip yang dimiliki UGM, pada tahun 1950-an, UGM memiliki beberapa cabang di beberapa daerah," kata Arsiparis UGM, Musliichah, pada video di akun Instagram @arsipugm, yang dilihat detikJateng, Selasa (29/3/2022).
"Salah satunya adalah cabang bagian hukum, Fakultas Hukum Ekonomi Sosial Politik UGM yang ada di Surabaya," lanjut dia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
UGM mendirikan cabang di Surabaya 19 Juli 1952
Musliichah menjelaskan menurut laporan tahunan Rektor UGM tahun 1955, Cabang Bagian Hukum Fakultas Ekonomi Sosial UGM ini menjadi Fakultas Hukum di Universitas Airlangga.
"Ketika terbit PP No 3 Tahun 55, status cabang Bagian Hukum masih jadi bagian dari UGM," jelas Musliichah.
Cabang Hukum dipisahkan dari UGM jadi Fakultas Hukum Unair
Kepala Bagian Kearsipan Unair, Kiswari, menambahkan pemisahan Cabang Bagian Hukum Fakultas Hukum Sosial Politik di Surabaya dari Universitas Negeri Gadjah Mada saat itu menjadi menjadi Fakultas Hukum Unair terhitung mulai dari April 1955.
"Setelah Fakultas Hukum, kita juga ada Fakultas Fisip kita ada sendiri.
Musliichah menjelaskan, kesepakatan pemisahan Bagian Hukum UGM ke Universitas Airlangga ini di antaranya bahwa status mahasiswa hukum dari UGM yang ada di Surabaya beralih status menjadi mahasiswa Hukum Unair. Kemudian aturan dasar penyelenggaraan pendidikan Fakultas Hukum Unair saat itu masih mengacu pada aturan yang berlaku di Cabang Bagian Hukum UGM.
"Kemudian Dewan Kurator UGM yang ada di Surabaya salah satu dipilih menjadi Ketua Dewan Kurator Unair. Kemudian yang lain menjadi anggota dewan kurator Unair," terangnya.
(sip/mbr)