Gunung Merapi memuntahkan awan panas 11 kali, Rabu (9/3) malam-Kamis (10/3) dini hari. Luncuran awan panas mencapai 5 kilometer dari puncak Merapi.
Komandan SAR Unit Cangkringan, Joko Irianto, mengirimkan video kondisi terkini di salah satu titik radius sekitar 5 kilometer tersebut.
"Ini asap masih mengepul, longsoran material sampai sini," kata Joko, kepada detikJateng, Kamis (10/3/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Titik akhir material berhenti sampai timur Kaliadem, tepatnya di lokasi Bima jarak 5 kilometer dari puncak," jelasnya.
Lokasi tersebut berada di Dusun Kaliadem lama, Kalurahan Kepuharjo, Kapanewon Cangkringan, Sleman. Joko di lokasi melakukan patroli bersama relawan dan petugas.
Tampak dalam video, material dari guguran awan panas Merapi tadi malam di jalur luncuran masih mengepulkan asap.
"Saat ini masih panas," imbuhnya sambil menunjuk ke arah material guguran Merapi.
Diberitakan sebelumnya, Gunung Merapi muntahkan awan panas malam tadi. Luncuran awan panas sebanyak 6 kali dengan jarak luncur mencapai 5 kilometer ke arah tenggara.
"Teramati awan panas guguran dengan jarak luncur 5.000 meter mengarah ke tenggara," tulis BPPTKG dalam keterangannya, Kamis (10/3).
Rinciannya, Rabu 9 Maret 2022 pukul 23.18, 23.29, 23.38, 23.44, 23.53 WIB; dan Kamis 10 Maret 2022 pukul 00.22 WIB.
"Awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo max 75 mm dan durasi max 570 detik. Jarak luncur Β±5 km ke arah tenggara. Arah angin ke barat laut," jelas BPPTKG.
BPPTKG kembali mencatat 5 kali rentetan guguran awan panas Merapi. Jarak luncur guguran awan panas kali ini sekitar 2 kilometer ke arah tenggara.
"Awan panas guguran Merapi tanggal 10 Maret 2022 pukul 01.00, 01.22, 01.35, 01.59, 02.07 WIB tercatat di seismogram dengan amplitudo max 75 mm dan durasi max 191 detik," kata BPPTKG dalam keterangannya, Kamis (10/3).
(rih/rih)