.webp)
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X mengingatkan agar masyarakat di Jogja tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) secara ketat. Sultan menyebut masyarakat kini mulai capek untuk terus menerapkan prokes.
"Memang masyarakatnya enggak bisa seperti dulu, sudah capek," kata Sultan, diwawancarai di Kompleks Kepatihan, Kantor Gubernur DIY, Senin (7/3/2022).
Tapi, Sultan meminta masyarakat untuk tetap menjaga prokes. Meski, saat ini untuk melakukan pengetatan seperti gelombang kedua dan pertama lalu, sulit diterapkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tapi kita tetap harus menjaga, semoga makin turun. Pengetatan mobilitas sudah sulit," katanya.
Ia menambahkan, saat ini ada penurunan kasus positif COVID-19. Sultan pun berharap, penurunan ini bisa menjadi tren yang mampu dipertahankan.
Baca juga: Seluruh DIY dalam Zona PPKM Level 4! |
"Semoga yang menurun ini (kasus COVID-19) menurun teruslah," katanya.
Pengetatan aktivitas warga, lanjut Sultan, sulit bisa diterapkan. Apalagi, saat ini wisatawan masih bebas keluar masuk Jogja.
Jika itu diterapkan, dikhawatirkan kebijakan ini dianggap sebagai diskriminasi bagi warga.
"Kalau weekend pendatang dari luar datang dikira kita mendiskriminasi. Yang penting masyarakatnya sendiri," katanya.
Sultan berharap, pandemi saat ini bisa segera berubah menjadi endemi. Apalagi, saat ini bagi yang positif cukup isolasi selama lima hari sudah sehat.
"Sekarang mencoba endemi, ya sudah kalau sakit isoter atau ke rumah sakit gitu saja. Relatif kalau tidak ada penyakit yang kronis, 5 hari sudah sehat," jelasnya.
Seperti diketahui, kasus COVID-19 di Jogja memang sempat melonjak tajam beberapa waktu terakhir. Bahkan, saat ini seluruh daerah di DIY harus menerapkan PPKM Level 4.
(ahr/rih)
