Soal Pemberangkatan Haji 2022, Kemenag Tunggu Keputusan Saudi

Soal Pemberangkatan Haji 2022, Kemenag Tunggu Keputusan Saudi

Jalu Rahman Dewantara - detikJateng
Jumat, 18 Feb 2022 14:36 WIB
Ilustrasi ibadah haji dan umrah
Ilustrasi haji. (Foto: dok. detikcom)
Kulon Progo -

Kementerian Agama (Kemenag) RI masih menunggu keputusan resmi dari Pemerintah Arab Saudi terkait kepastian pemberangkatan jemaah haji asal Indonesia pada 2022. Keputusan itu juga tergantung kondisi pandemi COVID-19 yang hingga kini belum berakhir.

"Kita masih menunggu keputusan resmi dari Pemerintah Arab Saudi. Apakah nanti kita diperbolehkan masuk atau tidak? Semoga tergantung pada kondisi pandemi COVID-19 yang hingga kini belum berakhir," ujar Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag RI, Hilman Latief, di sela peninjauan calon lokasi Pusat Layanan Haji dan Umrah Terpadu (PLHUT) di Kantor Kemenag Kulon Progo, Jumat (18/2/2022).

Soal kesiapan pemberangkatan haji 2022, Hilman menyebut pihaknya sudah melakukan itu, termasuk di antaranya membahas tentang nominal biaya berhaji. Adapun pada tahun ini Kemenag berencana mematok biaya haji sebesar Rp 45 juta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Untuk persiapan, kemarin kita telah membahas besaran biaya pelaksanaan haji sebesar Rp 45 juta. Ini kita hitung kebutuhan riil sesuai kondisi saat ini. Karena banyaknya berbagai fasilitas yang kita perlukan untuk ibadah haji di masa pandemi ini. Semoga pandemi ini segera mereda dan kita bisa berangkatkan jemaah haji," jelas Hilman.

Ditemui di lokasi yang sama, Kepala Kantor Kemenag Kulon Progo, Wahib Jamil, menyatakan sejak jauh-jauh hari pihaknya sudah memberikan pembinaan terhadap calon jemaah haji lewat program Haji Sinau Agama (Haji Siaga). Pembinaan dilakukan secara berkala sembari menunggu kepastian bisa tidaknya memberangkatkan haji pada tahun ini.

ADVERTISEMENT

"Kami di Kulon Progo telah memprogramkan Haji Siaga. Dengan program ini kami menggandeng berbagai ormas Islam, Majelis Taklim, Madin, Pondok Pesantren, dan TPA. Kami petakan jemaah sesuai kemampuan/pemahaman ilmu agamanya," tuturnya.

Untuk pendaftaran haji di Kulon Kulon Progo, Kemenag mengandalkan program Dahagaku, yang merupakan akronim dari Daftar Haji Gandeng KUA. Program ini bertujuan untuk memudahkan warga yang selama ini kesulitan mengakses pendaftaran haji.

"Untuk pendaftaran haji, kami menggandeng KUA dengan program Dahagaku. Hal ini karena kondisi geografis Kulon Progo yang banyak pegunungan, sehingga jemaah akan kesulitan untuk mendaftar langsung di Kankemenag. Sehingga agar lebih maksimal dalam pelayanan kami menggandeng KUA. Jemaah bisa datang langsung ke KUA untuk dibantu pada proses pendaftaran haji," ungkap Jamil.




(aku/rih)


Hide Ads