Sejumlah sekolah di Sleman dilaporkan ditemukan kasus positif COVID-19. Data Dinas Kesehatan setempat menyebutkan 22 sekolah yang terdata ada kasus positif COVID-19.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Cahya Purnama mengatakan klaster sekolah yang terdata ada 22 sekolah baik SMP maupun SMA. Kebanyakan bermula dari klaster keluarga.
"Klaster sekolah ada 22. Itu ada SMA ada SMP," ungkap Cahya, Jumat (18/2/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diwawancara terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Sleman Ery Widaryana membenarkan sejumlah sekolah dengan temuan kasus COVID-19 itu. Penelusuran petugas, lanjutnya, para siswa terpapar dari luar sekolah.
"Memang ada beberapa sekolah yang laporan (ada kasus positif COVID-19). Laporannya rata-rata ada satu siswa terpapar dari rumah, satu siswa terpapar dari rumah," kata Ery saat dihubungi wartawan, hari ini.
Sekolah, lanjut Ery, sudah diminta untuk berkoordinasi dengan puskesmas setempat ketika ditemukan kasus. Sehingga temuan kasus tersebut bisa segera ditindaklanjuti dengan tracing.
Dikatakan Ery, pihaknya memberikan kelonggaran kepada sekolah untuk menentukan kebijakan akan dilaksanakan pembelajaran daring untuk seluruh siswa atau sebagian siswa. Namun, keputusan itu harus didasari dari rekomendasi puskesmas.
"Sekolah koordinasi dengan puskesmas harus PJJ (pembelajaran jarak jauh) atau tidak. Jadi sekolah, kami bolehkan untuk mengambil sikap melakukan PJJ kalau itu rekomendasi dari puskesmas, kalau tidak ya PTM dengan ketentuan," ucapnya.
Ery menuturkan pembelajaran tatap muka (PTM) di Kabupaten Sleman tetap berjalan. Termasuk PTM di sekolah yang masuk dalam zona merah.
"Yang jelas PTM tetap berjalan dengan baik, kalau sekolah ada kasus dan rekomendasinya harus PJJ sekolah dapat melaksanakan PJJ sementara sambil menunggu tindak lanjut dari puskesmas," tegasnya.
Di sisi lain, Ery menyampaikan sekolah yang dulunya terjadi penularan kasus saat ini sudah mulai melakukan pembelajaran tatap muka. Sesuai aturan, di Sleman pembelajaran tatap muka tetap dibatasi sebanyak 50 persen.
"Yang dulu ada kasus itu juga sudah mulai sehat," katanya.
(aku/rih)