Unik! Keluarga di Sleman Ini Hobi Main Boneka Capit, Koleksinya Ratusan

Unik! Keluarga di Sleman Ini Hobi Main Boneka Capit, Koleksinya Ratusan

Jauh Hari Wawan S. - detikJateng
Rabu, 16 Feb 2022 13:02 WIB
Keluarga di Sleman ini punya hobi main boneka capit. Nurwanto menyebut koleksinya mencapai sekitar 800 boneka.
Keluarga di Sleman ini punya hobi main boneka capit (Foto: Jauh Hari Wawan S/detikcom)
Sleman -

Keluarga di Kabupaten Sleman ini punya hobi unik, yakni berburu boneka capit. Kini, jika ditotal tak kurang dari 800 boneka yang didapatkan dari hasil bermain capit boneka sejak tahun 2021.

Adalah Nurwanto (35) dan Tyas Woro (35), warga Dusun Biru, Trihanggo, Gamping, Sleman. Bersama tiga anaknya yakni Ghesta (14), Syafea (7), dan Dhevano (4) mereka selalu berburu boneka capit.

"Iya, harus. Setiap hari harus nyapit. Pernah malam Minggu, udah setengah 9 malam itu sehari belum nyapit, anak saya ngajak nyapit. Nangis harus nyapit," kata Nurwanto kepada wartawan saat ditemui di rumahnya, Rabu (16/2/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nurwanto awalnya hanya iseng bermain capit boneka. Dulu, anaknya yang memainkan permainan ini, tapi selalu gagal.

Akhirnya, diajaklah Nurwanto ke mesin capit boneka yang tak jauh dari rumahnya. Tapi setelah habis uang Rp 10 ribu tetap tidak bisa dapat satu boneka pun.

ADVERTISEMENT

"Saya mikir, gimana caranya biar dapat (boneka) karena anak (saya) nangis terus. Terus besok kembali lagi lalu lihat posisi boneka yang enak dicapit oh itu terus iseng," ucapnya.

Dari iseng dan mengamati posisi boneka itu lah, Nurwanto kemudian punya ilmu untuk bisa memenangkan permainan. Dari yang gagal, dia kini jadi ahli permainan capit boneka. Sejak tahun 2021, tepatnya setelah Idul Fitri hingga sekarang dia masih setia pada permainan ini.

"Total koleksi dari awal hingga sekarang ini ada kalau 700 sampai 800 boneka," ucapnya.

Di sela-sela pekerjaannya sebagai penyedia jasa angkut, Nurwanto tetap menyempatkan diri untuk bermain boneka capit. Terlebih jika menemukan mesin permainan itu di dekat lokasi dia mengantarkan barang.

Belasan mesin capit boneka di Jogja telah ia jajal. Mulai Bantul, Sleman, Kota Jogja. Dia juga hafal lokasi-lokasinya.

"Jadi ke Maguwoharjo, Bantul, Tempel pokoknya yang ada itu saya telusuri," ucapnya.

"Ya muter, kan kebetulan (pekerjaan saya) jasa angkut nganter barang kemana-mana ternyata lihat mesin capit di sana terus didatangi," imbuhnya.

Soal teknik, ayah tiga anak itu tidak punya trik khusus untuk mendapatkan boneka. Hanya melihat posisi boneka saja dia bisa dengan mudah mendapatkannya.

"Ya cuma letak boneka itu mas. Jadikan menatanya yang nyempil gitu kan susah, kalau yang (bonekanya) agak bebas nah itu bisa sampai bawah (nyapitnya) itu tekniknya nggak ada trik khusus, cuma posisi," katanya.

Semakin terasah, kini piawai main boneka capit

Kepiawaiannya saat ini semakin terasah. Hampir setiap kali bermain ia selalu mendapatkan boneka. Minimal satu boneka pasti dapat.

Uang yang digunakan untuk bermain juga tak pernah lebih dari Rp 10 ribu. Walaupun dulu saat awal-awal bermain ia pernah habis Rp 25 ribu sekali main.

Kini, koleksinya sudah mencapai ratusan. Karakternya pun bermacam-macam. Dari yang hewan, kartun, dan karakter-karakter lain dengan berbagai macam warna dan ukuran.

Saking banyaknya boneka akhirnya dijual via FB

Nurwanto sempat bingung dengan banyaknya boneka yang dia dapatkan. Ruang tamu rumahnya juga sudah tak muat dengan banyaknya boneka. Akhirnya, dia jual boneka itu melalui group jual beli di Facebook. Ternyata respons masyarakat positif dan ratusan boneka capitnya laku juga.

"Yang ukuran kecil Rp 10 ribu dapat tiga, kalau yang besar Rp 25 ribu dapat dua. Sekarang cuma saya jual Rp 10 ribu," ucapnya.

Dari 800-an boneka itu, saat ini tinggal tersisa seratusan boneka. Boneka-boneka itu dia tempatkan di dua kantong plastik berukuran besar.

Kemungkinan besar masih akan bertambah. "Karena sampai saat ini masih nyapit juga," ucapnya.

Keluarga di Sleman ini punya hobi main boneka capit. Nurwanto menyebut koleksinya mencapai sekitar 800 boneka.Sebagian koleksi hasil main boneka capit Nurwanto sekeluarga. Dia menyebut koleksinya mencapai sekitar 800 boneka. Foto: Jauh Hari Wawan S/detikcom

Kepuasan batin adalah hal yang Nurwanto cari. Apalagi anaknya suka sekali jika diajak bermain capit boneka atau ketika Nurwanto pulang bekerja tiba-tiba dihadiahi boneka dari hasil permainan itu.

"Anak saya yang cewek itu seneng banget kalau dapat. Kalau dapat kan sebagai teman tidur di sampingnya gitu, kalau dapat baru lagi ya nanti ganti lagi yang lama dimasukkan plastik, ganti tiap dapat," terangnya.

Saking mudahnya ia mendapatkan boneka jadilah ia dihafali oleh si empunya mesin. Sempat pemilik mesin capit boneka mengubah cara menata. Dibuat menjadi rapat agar sulit dimenangkan atau kalau sudah sering ia menangkan, mesin capit boneka itu dipindah oleh pemiliknya agar tidak dibobol Nurmanto.

"Kalau saya rasa-rasakan agak susah terus posisi menatanya (boneka) ditutup atau yang besar ditaruh agak bawah ke dalam. Iya pemilik sering niteni (mengahafali). Kalau nggak, pernah saya bobol terus kok gampang (dapat) kemudian dipindah (mesinnya). Biasanya dua minggu baru diambil di toko itu, itu belum ada dua minggu kok terus dipindah," ujarnya sambil sedikit terkekeh.

Hobi ini masih akan dilanjutkan Nurwanto. Sebab, ia penasaran dengan mesin-mesin yang masih baru. Dia juga menargetkan untuk memperbanyak koleksi boneka yang berukuran besar.

"Kalau saya awal itu (masih penasaran) biasanya mesin baru, lokasi baru masih agak kaku terus penasaran besok coba lagi. Sekarang saya ngincer yang besar gitu, karena lebih puas boneka yang besar," pungkasnya.




(ams/mbr)


Hide Ads