Pascakecelakaan maut bus pariwisata di Jalan Imogiri-Dlingo, kawasan Bukit Bego, Bantul, pada Minggu (6/2), sejumlah relawan memasang ban bekas di talut tebing. Begini tanggapan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) soal pemasangan ban-ban bekas itu.
Plt Kepala Sub Komite Moda Investigasi Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) KNKT Ahmad Wildan mengatakan pihaknya mengapresiasi pemasangan ban bekas di kawasan Bukit Bego untuk mengurangi dampak benturan kendaraan jika menabrak tebing. Wildan juga menilai pemasangan ban tersebut bukan sebagai gangguan.
"Bukan mengganggu, ban-ban tadi sudah dipasang tapi masih menimbulkan risiko," kata Wildan saat ditemui di Kalurahan Mangunan, Kapanewon Dlingo, Bantul, Senin (14/2/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, pemasangan ban-ban itu memang bisa menghentikan putaran roda kendaraan. Namun, hal itu akan berdampak pada terlemparnya penumpang ke depan.
"(Risiko) Pertama, kalau dia masuk di celah yang pertama maka ban itu bisa menghentikan putaran roda. Tapi yang jadi berbahaya adalah inersianya, kelembamannya, artinya ketika menabrak orang akan terlempar ke depan semuanya. Kita tahu bahwa penumpang kita jarang yang pakai sabuk (seat belt)," ucapnya.
Untuk itu, KNKT telah memberi rekomendasi kepada Bina Marga agar membuat kolam jebakan di dekat lokasi pemasangan ban.
"Jadi yang akan kita desain adalah kolam jebakan. Sehingga ketika masuk penumpangnya juga tidak akan terlempar keluar," ujarnya.
Risiko kedua, lanjutnya, apabila bus atau truk menabrak ban yang terpasang di talut tebing, maka kendaraan tersebut akan mental. Apabila kendaraan mental ke sisi kiri maka akan masuk ke dalam jurang.
"Kalau dia (kendaraan bus atau truk) masuknya nabraknya di tebing dia bisa mental dan masuk ke jurang, kan sebelah kiri (Bukit Bego) jurang itu kurang lebih 10 meter (kedalamannya) itu bahaya lagi," ujarnya.
Sehingga, pihaknya dan pihak terkait akan memperbaiki penataan ban-ban tersebut. Mengingat ban-ban tersebut akan berguna untuk pendukung keberadaan kolam jebakan.
"Jadi ya mungkin kita akan tata lah, kita apresiasi niat dari masyarakat, dan akan kita perbaiki, kita kembangkan. Tidak kita buang, kita kembangan untuk lebih baik," katanya.
Diberitakan sebelumnya, pascakecelakaan tunggal bus pariwisata di Jalan Imogiri-Dlingo, kawasan Bukit Bego, Pedukuhan Kedungbuweng, Kalurahan Wukirsari, Kapanewon Imogiri, Bantul, sejumlah relawan dan komunitas trail memasang ribuan ban bekas di talut tebing tersebut, Selasa (8/2). Hal itu untuk meminimalisir korban jika terjadi kejadian serupa.
(rih/sip)