Sebanyak 12 warga Gunungkidul positif antraks. Hal itu berdasarkan hasil uji laboratorium Balai Besar Penelitian Veteriner (BBLivet) Bogor terhadap sampel 26 warga yang sebelumnya diduga mengidap gejala antraks.
"Hasilnya 12 orang positif antraks, 12 itu terdiri dari 5 warga Kapanewon Ponjong, dan 7 orang dari Kapanewon Gedangsari, sedangkan untuk lainnya negatif," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul Dewi Irawaty saat dihubungi wartawan, Rabu (9/2/2022).
Dewi menjelaskan 12 warga yang positif antraks tersebut saat ini masih menjalani perawatan di rumah masing-masing. Meski begitu, pihaknya tetap memantau secara intensif.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk 12 orang yang positif dirawat di rumah semuanya," ujar Dewi.
Selain itu, saat ini pihaknya masih melakukan pemantauan di zona merah antraks yakni Kalurahan Hargomulyo, Kapanewon Gedangsari dan Kalurahan Gombang, Kapanewon Ponjong.
"Dan saat ini surveilans masih terus dilakukan," ujarnya.
Sebelumnya, Dewi menyebut ada tambahan tiga warga di Kapanewon Gedangsari yang mengalami gejala mirip penyakit antraks.
"Tambah tiga di Gedangsari, sehingga di Gedangsari jadi 13 (orang)," ujarnya kepada detikJateng, Kamis (3/2).
Merujuk data tersebut, total warga yang mengalami gejala mirip penyakit antraks menjadi 26 orang. Rinciannya 13 warga Kapanewon Gedangsari, dan 13 warga warga Kapanewon Ponjong.
Sampel 26 warga itu kemudian diperiksa laboratorium Balai Besar Penelitian Veteriner Bogor, Jawa Barat.
(rih/ams)