Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Gunungkidul menyebut hari ini ada penambahan satu ekor kambing yang mati mendadak di Kalurahan Hargomulyo, Kapanewon Gedangsari, Gunungkidul. Wilayah tersebut termasuk zona merah antraks, sehingga total ternak yang mati di zona merah antraks menjadi 17 ekor.
"Jadi hari ini ada temuan kambing mati di Kalurahan Hargomulyo," kata Plt Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Gunungkidul Kelik Yuniantoro saat dihubungi wartawan, Selasa (8/2/2022).
Meski begitu, pihaknya belum bisa memastikan apakah kematian kambing itu karena antraks atau bukan. Menurutnya, saat ini Balai Besar Veteriner (BBVet) Wates tengah menguji sampel tanah di lokasi kematian kambing tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tadi tidak langsung dikubur karena kita menunggu tim dari BBVet Wates untuk memeriksa. Biasanya kan tanahnya yang diperiksa," jelasnya.
Baca juga: Wabah Antraks di Gunungkidul: 15 Ternak Mati |
Dengan tambahan satu ekor kambing yang mati di Kalurahan Hargomulyo, saat ini total ternak yang mati di daerah tersebut menjadi 9 ekor, yang terdiri dari 6 ekor sapi dan 3 ekor kambing. Sementara ternak yang mati di Kalurahan Gombang, Kapanewon Ponjong berjumlah 8 ekor, yang terdiri dari 6 ekor sapi dan 2 ekor kambing.
"Jadi jumlahnya (ternak mati di zona merah antraks) jadi segitu," ujar Kelik menjawab total ternak yang mati di dua kalurahan zona merah antraks di Gedangsari dan Ponjong berjumlah 17 ekor.
Kelik menambahkan, saat ini pihaknya menggencarkan sosialisasi kepada masyarakat agar tidak menyembelih, dan mengonsumsi ternak yang mati mendadak. Bahkan, pihaknya akan mengupayakan ganti rugi terhadap ternak yang mati mendadak.
"Kita upayakan agar ada ganti rugi ternak yang mati, sehingga langsung dikubur dan (ternak hampir mati) tidak disembelih lalu dibrandu (menjual hewan ternak yang hampir mati). Untuk besarannya masih dibahas, karena anggarannya kan belum masuk ke dalam APBD," ucapnya.
Sebelumnya, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Gunungkidul mencatat ada penambahan ternak yang mati mendadak di Kalurahan Gombang, Kapanewon Ponjong, Gunungkidul.
"Tadi tambah satu, hari ini, dini hari tadi saya ditelepon Pak Lurah (Gombang) kalau ada sapi mati lagi di Gombang," kata Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Gunungkidul Retno Widyastuti kepada wartawan di Kapanewon Patuk, Gunungkidul, Jumat (4/2).
Dengan tambahan tersebut, kata Retno, ada 6 ekor sapi dan 2 ekor kambing yang mati mendadak di Kalurahan Gombang.
"Jadi yang mati itu di Gombang sekarang jadi 6 ekor sapi dan 2 ekor kambing. Tapi semua itu belum tentu positif lho hasil labnya, dari yang mati itu yang positif (antraks) 5 sapi dan 1 kambing," ujarnya.
"Terus yang di Gedangsari yang mati 6 ekor sapi dan 2 ekor kambing. Yang keluar hasil labnya baru 1 sapi dan 1 kambing, lainnya belum," imbuh Retno.
(rih/ams)