Ratusan rumah di Desa Purwodadi dan Gerbangkerep, Kecamatan Sragi, Kabupaten Pekalongan, terendam banjir, Minggu (6/2/2022). Akibatnya, sekitar 500 warga yang terdiri dari lansia dan balita terpaksa mengungsi.
Warga Desa Purwodadi, Turah (48), mengatakan banjir terjadi setelah hujan deras sejak Sabtu (5/2) siang hingga malam. "Banjir mulai masuk ke dalam rumah sekitar pukul 24.00 WIB," kata Turah saat ditemui detikJateng di lokasi banjir, Minggu siang (6/2).
Sebelum banjir masuk ke dalam rumah-rumah warga, Turah menceritakan, air sudah terlebih dahulu menggenangi ruas jalan Desa Purwodadi dengan kedalaman berkisar 50 -100 centimeter pada Minggu (6/2) dini hari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di dalam rumah, ketinggian air mencapai lutut, karena posisi rumah lebih tinggi dari jalan desa," ujar Turah.
![]() |
Kepala Desa Purwodadi, Zaenal Abidin, mengatakan banjir terjadi akibat intensitas hujan tinggi yang berdampak pada meluapnya sungai Winong.
"Ada tiga dusun di sini yang terdampak banjir. Hampir tiga ratus rumah yang kena banjir. Ada sekitar seribu jiwa yang terdampak banjir," kata Zaenal. Namun, tidak semua warga mengungsi.
"Total pengungsi ada sekitar lima ratus orang, kebanyakan lansia dan anak balita," tambahnya.
Menurut Zaenal, banjir saat ini terbilang paling parah dalam kurun sepuluh tahun terakhir. "Hujan dan luapan sungai, ini terparah. Terakhir kali banjir pada tahun 2014 namun tidak parah, langsung surut," ujar Zaenal.
"Saat ini banjir nggak bisa langsung surut, karena ada jalan cor, jadi airnya tidak bisa melimpas ke jalan," ungkap Zaenal.
Sementara itu, di Desa Gerbangkerep ada enam dusun yang terendam banjir. Kades Gerbangkerep, Didi Mardiono, mengatakan, enam dusun itu adalah Sibangoh, Dukuh Banjarturi, Karangtengah, Banjardowo Selatan, Banjardowo Utara, dan Banjardowo Tengah.
![]() |
"Ada enam dusun di sini yang tergenang. Sedangkan rumah yang tergenang ada 515 dengan ketinggian air bervariasi, 40 centimeter sampai 1 meter, terutama di jakan-jalan desa," ucapnya.
Senada diutarakan Didi, banjir di wilayah desanya juga akibat hujan deras dalam waktu yang lema serta limpasan dari Sungai Winong.
"Kami sudah sering mengusulkan peninggian tanggul (Sungai Winongo), tapi belum di-acc oleh pemerintah daerah," kata Didi.
![]() |
(dil/dil)