Nihil Corona 3 Bulan, Kini Rembang Catat 36 Kasus dalam Sepekan

Nihil Corona 3 Bulan, Kini Rembang Catat 36 Kasus dalam Sepekan

Febrian Chandra - detikJateng
Minggu, 06 Feb 2022 10:48 WIB
Humas Satgas COVID-19 Arief Dwi Sulistya.
Humas Satgas COVID-19 Arief Dwi Sulistya. (Foto: Febrian Chandra/detikJateng)
Rembang -

Setelah mencatatkan nol kasus Corona atau COVID-19 selama 3 bulan, Kabupaten Rembang melaporkan ada penambahan kasus aktif COVID-19 sebanyak 36 kasus dalam sepekan.

Berdasarkan dari data Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Rembang, 36 kasus aktif COVID-19 itu terdiri dari 1 orang dirawat di rumah sakit, 1 orang dirawat di puskesmas, 1 orang menjalani isolasi mandiri terpusat tingkat kecamatan, dan 33 orang menjalani isolasi mandiri di rumah.

Humas Satgas COVID-19 Kabupaten Rembang, Arief Dwi Sulistya, membenarkan data tersebut. Menurut Arif, Kabupaten Rembang pernah zero kasus COVID-19 dan sekarang mengalami kenaikan kasus COVID-19.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Iya benar, dulunya nol kasus COVID-19 berjalan hampir 3 bulan, kini mengalami kenaikan mencapai 36 kasus aktif," kata Humas Satgas COVID-19 Kabupaten Rembang, Arief Dwi Sulistya, saat dimintai konfirmasi oleh detikjateng, Minggu (6/2/2022).

Dengan adanya kenaikan kasus tersebut, Arief mengimbau masyarakat agar tidak panik dan tetap menerapkan langkah-langkah antisipasi sesuai protokol kesehatan (prokes).

ADVERTISEMENT

"Sampai hari ini belum ada laporan yang terkait Omicron, mudah-mudahan tidak terjadi. Untuk itu masyarakat tidak perlu panik, jangan lengah, dan tetap patuhi prokes," imbuhnya.

Arief menambahkan, terkait peningkatan kasus COVID-19, Satgas COVID-19 Kabupaten Rembang terus menyiagakan stakeholder dari tingkat Kabupaten hingga tingkat desa. Selain itu, forum kesehatan desa juga kembali digiatkan untuk meningkatkan peran jogo tonggo.

"Untuk langkah antisipasi, kita siagakan stakeholder dari tingkat kabupaten sampai tingkat desa serta menyiapkan ruangan di rumah sakit dan puskesmas. Kami juga mengaktifkan forum kesehatan desa untuk meningkatkan peran jogo tonggo dan meningkatkan kembali sosialisasi dan monev (monitoring dan evaluasi) 5M dan 3T," pungkasnya.




(dil/ahr)


Hide Ads