Kasus Corona di Sekolah Meluas, Bagaimana Nasib PTM di Sleman?

Kasus Corona di Sekolah Meluas, Bagaimana Nasib PTM di Sleman?

Jauh Hari Wawan S. - detikJateng
Senin, 31 Jan 2022 16:29 WIB
34.555 Madrasah Siap untuk PTM Terbatas 2022
Ilustrasi PTM (Foto: A.Prasetia/detikcom)
Sleman -

Kasus penularan Corona atau COVID-19 di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) kembali menanjak, bahkan terdapat penularan di salah satu sekolah. Lalu bagaimana nasib pembelajaran tatap muka (PTM) di Kabupaten Sleman?

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Sleman Ery Widaryana menegaskan jika PTM di Sleman tetap berlangsung 100 persen.

"Selama ini yang lain masih aman-aman saja. Masih 100 persen. Kami mohon semua prokes dijalankan agar PTM lancar," kata Ery saat dihubungi wartawan, Senin (31/1/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ery mengatakan keputusan mempertahankan PTM 100 persen itu berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan Disdik Sleman. Ery menyebut semua pihak mendukung PTM ini berjalan 100 persen.

"Kami baru evaluasi dengan pengawas, evaluasinya berjalan dengan baik PTM nya dan anak-anak semangat, orang tua mendukung. Prokes di sekolah juga dijalankan," ucapnya.

ADVERTISEMENT

Ery mengatakan jika perkembangan kasus COVID-19 di Sleman mengkhawatirkan, maka pihaknya akan meninjau ulang kebijakan ini. Saat ini Disdik Sleman telah menyiapkan skenario.

"Di samping itu, kami juga menyiapkan skenario, baru dibahas, nanti kalau seandainya memaksa mengurangi 100 persen, tapi itu baru kita rencankan kapan nanti pelaksanaanya setelah melihat perkembangannya," ucapnya.

"Kami buat 50-50 persen, tidak mungkin 100 persen," terang dia.

Sebelumnya diberitakan, penularan COVID-19 ditemukan di salah satu sekolah swasta Sleman. Berdasarkan tracing kasus, total ada puluhan siswa baik dari SMP dan SMA beserta beberapa ustaz yang terpapar Corona.

Kepala Dinas Pendidikan Sleman Ery Widaryana mengatakan di sekolah swasta tersebut terdapat kelas asrama. Kasus awal bermula dari siswa di kelas asrama itu menyebar hingga ke SMA yang berada dalam satu kompleks sekolah.

"Kalau yang siswa SMP 28 positif, kemudian ustaznya jadi pendampingnya karena itu boarding school itu ada 5, kemudian SMA nya ada 7 siswa positif," kata Ery saat dihubungi wartawan, hari ini.

Ery mengatakan untuk saat ini para siswa yang positif masih menjalani isolasi mandiri di rumah. Namun, dari hasil koordinasi nantinya akan dipindah ke isolasi terpadu (isoter).

"Isolasinya di sekolah namun tadi rapat dengan Dinas Kesehatan, dan sekolah minta dipindah ke isoter biar tidak menjalar ke yang lain. Pihak Al Ahzar baru mau koordinasi dengan orang tua," ucapnya.




(ams/sip)


Hide Ads