Libur Imlek 2022 di depan mata. Meski tak ada perayaan meriah karena pandemi, terdapat sejumlah klenteng di Kota Jogja yang bisa jadi alternatif wisata religi dalam rangka Imlek, salah satunya Kelenteng Fuk Ling Miau yang bersejarah.
Kelenteng ini berada di Jalan Brigjen Katamso No 3, Prawirodirjan, Gondomanan, Kota Jogja. Kelenteng Fuk Ling Miau di Jogja merupakan hadiah dari Sri Sultan HB II untuk selirnya yang berasal dari daratan Tiongkok, dan didirikan pada tahun 1854. Meski sudah berusia ratusan tahun, struktur dan interior kelenteng ini masih terawat dengan baik.
Kayu-kayu dan ornamennya asli yang didatangkan langsung dari China saat itu. Dalam arsitekturnya tampak perpaduan antara Jawa dan China.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilansir situs Kemdikbud, Klenteng Fuk Ling Miao merupakan cagar budaya jenis bangunan. Dideskripsikan bangunan klenteng tersebut menghadap ke barat.
Pada bagian depan klenteng terdapat papan nama bertuliskan Vihara Buddha Prabha, dimana bagian belakang untuk umat Budha, dan bagian depan untuk umat Konghucu.
Pintu masuk menuju halaman melalui pintu gerbang bagian atas berbentuk lengkung kurawa terbuat dari besi, lalu pada lengkungan pintu ini dipergunakan sebagai tumpuan lampu penerangan.
Susunan atap klenteng dapat dikelompokkan menjadi delapan kelompok. Bangunan teras depan berukuran 10x8 meter mempunyai pagar dan pintu dengan dua tiang penyangga atap berbentuk segi enam terdapat padma dari batu andesit, di bagian badan dihiasi seperti lilitan naga dengan ekor di atas dengan berwarna hijau dan putih, pada badan tiang terdapat empat tokoh dewa. Pada dinding teras sisi selatan dan utara terdapat dua panel bergambar seekor naga yang muncul dari dalam air.
Selanjutnya pada tiang semu terdapat lukisan ayam merak. Pintu utama dengan dua daun pintu berbentuk kupu-kupu dihiasi lukisan dewa penjaga pintu. Di kanan pintu utama terdapat lukisan hewan tentang kehidupan manusia. Pada bubungan terdapat hiasan dua ekor naga saling berhadapan dengan ekor tegak lurus ke atas, mulut terbuka dan pandangan tertuju pada bola api atau mutiara yang berada di tengahnya yang disebut sebagai simbol keharmonisan.
(sip/ams)