Tembok SMAN Tawangmangu Jebol Ditendang Ganjar, Disdik Sebut Sesuai Spek

Tembok SMAN Tawangmangu Jebol Ditendang Ganjar, Disdik Sebut Sesuai Spek

Andy Kurniawan - detikJateng
Senin, 31 Jan 2022 15:51 WIB
Pekerja memperbaiki tembok yang berlubang ditendang Gubernur Ganjar Pranowo, Senin (31/1/2022).
Pekerja memperbaiki tembok yang berlubang ditendang Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Senin (31/1/2022). (Foto: Istimewa)
Karanganyar -

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo marah mendapati buruknya kualitas tembok SMAN Tawangmangu, Karanganyar, yang jebol saat dia tendang. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jateng, Uswatun Hasanah, menyebut tidak ada penyimpangan spek dalam proyek sekolah bernilai Rp 5,19 miliar itu.

"Pada prinsipnya pembangunan gedung SMAN Tawangmangu ini masih dalam masa perawatan jadi masih ada space waktu untuk pembenahan. Karena masih masa penyempurnaan otomatis masih ada kekurangan di sana sini," ujar Uswatun saat ditemui wartawan di SMAN Tawangmangu, Senin (31/1/2022).

Uswatun menyebut, Dinas Pendidikan Provinsi Jateng menggelar rapat bersama BPK, Cabang Dinas Wilayah VI, Kabid SMA Disdik, DPU, Inspektorat, dan pihak pelaksana. Rapat ini sebagai buntut temuan Gubernur Ganjar Pranowo terkait buruknya kualitas bangunan dalam sidak, Minggu (30/1).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"(Dugaan pengerjaan di luar spek) Tidak. Tapi kita segera melakukan tindakan preventif. Maka teman-teman dari Inspektorat, Cabang Dinas, Kabid SMA masih tinggal di sini untuk pengecekan secara menyeluruh," jelasnya.

Uswatun menyebut, seluruh keluhan Ganjar sudah ditindaklanjuti oleh pihak pelaksana. Tembok yang disebut Ganjar 'palsu' karena bolong usai ditendang juga sudah diperbaiki.

ADVERTISEMENT

"(Keluhan-keluhan) Semua sudah diselesaikan kayak retakan-retakan (sebesar) rambut diplester, dicat ulang, sudah kembali lagi," kata dia.

Uswatun menyebut proyek tersebut masih masa pemeliharaan, kerusakan-kerusakan masih menjadi tanggung jawab pelaksana proyek. "Masih pemeliharaan, jadi ya tidak bisa dijustifikasi (penyimpangan)," kata Uswatun.

Kabid SMA Disdikbud Provinsi Jateng, Syamsudin Isnaini, menambahkan, proyek pembangunan SMAN Tawangmangu tersebut selesai dikerjakan 5 Desember 2021. Proyek ini masih dalam masa pemeliharaan 180 hari.

"Setelah itu ada masa pemeliharaan 180 hari itu masih menjadi tanggungjawab pelaksana apabila terjadi kerusakan dalam bangunan itu. Termasuk penyempurnaan-penyempurnaan pekerjaan pokok yang sudah diserahterimakan," kata dia.

Syamsudin menyebut, pihak pelaksana telah memulai perbaikan sejak Senin pagi tadi. Meski begitu, pihaknya masih akan melakukan pengecekan menyeluruh terkait kualitas proyek pembangunan tersebut.

"Ini kami akan melakukan pengecekan, dalam arti setelah masuk 2 bulan ini bangunan ini sejauh mana kita cek seperti kebocoran dan lain-lain," pungkasnya.




(aku/sip)


Hide Ads