Puluhan kasus positif Corona atau COVID-19 muncul di kompleks sekolah yang terdiri dari SMP dan SMA swasta di Mlati, Sleman. Puluhan kasus itu terdiri dari siswa dan ustaz.
Berikut ini kronologi penularannya:
Rabu, 26 Januari 2022
Pembelajaran tatap muka (PTM) di SMP dalam kompleks sekolah swasta itu dihentikan mulai Rabu (26/1) karena ada seorang siswanya yang positif Corona. PTM dihentikan sejak hari itu selama 14 hari ke depan.
Jumat, 28 Januari 2022
Awalnya kasus positif Corona di sekolah ini diumumkan oleh Kepala Dinas Pendidikan Sleman Ery Widaryana pada Jumat (28/1). Ery saat itu mengatakan siswa yang positif itu sebelumnya merasakan tidak enak badan. Kemudian siswa tersebut memeriksakan diri dan hasilnya positif COVID-19 melalui tes PCR.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu menurut laporan kepala sekolah anak boarding, tapi masih sering pulang (ke rumah) dan orang tuanya kerjanya di luar kota," terang Ery.
Dari hasil tersebut, kemudian ditindaklanjuti dengan tracing kontak erat. Hasilnya, belasan siswa positif dari hasil tes swab antigen. Para siswa yang positif antigen ini nantinya akan dilanjutkan dengan tes PCR.
"Lalu dilakukan tracing dengan swab antigen dan ada beberapa yang positif, para siswa yang positif ini tidak bergejala. Ada 14 (siswa) yang positif antigen," katanya.
Senin, 31 Januari 2022
Ery kembali mengumumkan kasus Corona di kompleks sekolah itu meluas pada, Senin (31/1). Berdasarkan tracing kasus, total ada puluhan siswa baik dari SMP dan SMA beserta beberapa ustaz yang terpapar Corona.
"Kalau yang siswa SMP 28 positif, kemudian ustaznya jadi pendampingnya karena itu boarding school itu ada 5, kemudian SMA-nya ada 7 siswa positif," kata Ery saat dihubungi wartawan, Senin (31/1).
Ery mengatakan untuk saat ini para siswa yang positif masih menjalani isolasi mandiri di rumah. Namun, dari hasil koordinasi nantinya akan dipindah ke isolasi terpadu (isoter).
"Isolasinya di sekolah namun tadi rapat dengan Dinas Kesehatan, dan sekolah minta dipindah ke isoter biar tidak menjalar ke yang lain. Pihak Al Azhar baru mau koordinasi dengan orang tua," ucapnya.
(sip/ams)