Gunung Merapi Luncurkan Guguran Lava 91 Kali dalam Sepekan

Gunung Merapi Luncurkan Guguran Lava 91 Kali dalam Sepekan

Jauh Hari Wawan S. - detikJateng
Jumat, 21 Jan 2022 17:35 WIB
Foto udara kubah lava Gunung Merapi
Kubah lava Gunung Merapi. (Foto: dok BPPTKG)
Sleman -

Aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih tinggi. Awan panas dan guguran lava pun masih terus terjadi. Berikut laporan aktivitas Merapi sepekan terakhir.

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida menjelaskan dalam laporan aktivitas Gunung Merapi tanggal 14-20 Januari 2022 teramati 1 kali awan panas guguran dan 91 kali guguran lava ke arah Sungai Bebeng, Magelang.

"Awan panas guguran ke arah barat daya, hulu Sungai Bebeng dengan jarak luncur maksimal 2.000 meter. Guguran lava teramati sebanyak 91 kali ke arah barat daya dominan ke Sungai Bebeng dengan jarak luncur maksimal 2.000 meter," kata Hanik kepada wartawan, Jumat (21/1/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hanik menjelaskan sejauh ini kubah lava Merapi terus mengalami pertumbuhan. Volume kubah lava barat daya sebesar 1.670.000 meter kubik dan kubah tengah sebesar 3.007.000 meter kubik.

"Berdasarkan analisis morfologi, tidak teramati adanya perubahan morfologi yang signifikan baik pada kubah lava barat daya maupun kubah tengah," terangnya.

ADVERTISEMENT

Hanik melanjutkan, intensitas kegempaan pada minggu ini masih cukup tinggi. Oleh karena itu, BPPTKG mengambil kesimpulan bahwa aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi berupa aktivitas erupsi efusif.

"Status aktivitas ditetapkan dalam tingkat Siaga," katanya.

Berdasarkan hal tersebut, potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor tenggara-barat daya sejauh maksimal 3 kilometer ke arah Sungai Woro, dan sejauh 5 kilometer ke arah Sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.

Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak Gunung Merapi.

"Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya," pungkasnya.

(sip/rih)


Hide Ads