Hari Santri, Bupati Kendal: Harus Bisa Jadi Garda Terdepan Perubahan

Hari Santri, Bupati Kendal: Harus Bisa Jadi Garda Terdepan Perubahan

Saktyo Dimas R - detikJateng
Sabtu, 22 Okt 2022 22:59 WIB
Bupati Kendal Dico
Foto: dok. Saktyo Dimas R/detikJateng
Kendal -

Ribuan santri mengikuti upacara peringatan Hari Santri Nasional (HSN) tingkat Kabupaten Kendal di Alun-alun Kendal. Seluruh santri putra dari berbagai pondok pesantren yang ada di Kabupaten Kendal ikut dalam peringatan Hari Santri Nasional.

Pakaian yang digunakan santri putra dan putri terbilang unik. Santri putra mengenakan sarung, demikian pula santri putri juga mengenakan bawahan berbahan sarung corak batik. Bupati Kendal Dico M Ganinduto yang bertindak sebagai inspektur upacara juga mengenakan sarung.

Dico mengatakan para santri harus bisa menjadi garda terdepan dalam perubahan, khususnya dalam pengembangan sumber daya manusia di Kabupaten Kendal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Santri itu harus bisa jadi garda terdepan dalam perubahan khususnya pengembangan SDM di Kendal," kata Bupati Kendal, Dico M Gaminduto, Sabtu (22/10/2022).

Oleh karena itu pondok pesantren harus meningkatkan kapasitasnya. Selain belajar agama Islam juga harus memberikan pendidikan yang inovatif.

ADVERTISEMENT

"Di Kendal ada pondok pesantren yang mampu produksi pesawat Aeromodelling, juga ada grup marching band pondok pesantren yang sudah berskala nasional. Jadi pendidikan seperti itu harus dikembangkan," jelasnya.

Dico berpesan kepada para santri agar tetap optimistis dan percaya diri untuk bisa meraih cita-citanya. Pemkab Kendal juga akan memberikan dukungan dan stimulus agar para santri di Kabupaten lebih semangat menimba ilmunya.

"Mudah-mudahan para santri di Kabupaten Kendal menjadi pemimpin, namun harus percaya diri dan optimis. Saya mendukung gerakan santri yang optimis bagi kemajuan pembangunan Indonesia dan Kendal," terangnya.

Hari Santri Nasional di Kendal juga diramaikan Lomba Tumpeng yang digelar di Pendopo Tumenggung Bahurekso. Lomba Tumpeng diikuti 32 peserta yang menyajikan berbagai kreasi nasi tumpeng.

Koordinator Lomba Tumpeng, Muhammad Nasiruddin mengatakan, peserta Lomba Tumpeng, seluruh dari pondok pesantren, juga dari 20 Kantor Urusan Agama (KUA) se Kabupaten Kendal. Kriteria penilaiannya meliputi rasa, kreasi dan keunikan.

"Karena yang dilombakan itu makanan, maka segi rasa juga menjadi penilaian, tidak hanya penampilan saja," katanya.




(prf/ega)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads