Kabur Saat Belajar Ternak Ayam, Napi Lapas Kendal Akhirnya Diringkus

Kabur Saat Belajar Ternak Ayam, Napi Lapas Kendal Akhirnya Diringkus

Saktyo Dimas R - detikJateng
Sabtu, 16 Agu 2025 11:28 WIB
Lapas Produktif Terbuka Kelas IIB Kendal
Lapas Produktif Terbuka Kelas IIB Kendal. Foto: Saktyo Dimas R/detikJateng
Kendal -

Petugas gabungan dari Lapas Terbuka Klas IIB Kendal dan Polrestabes Semarang berhasil menangkap seorang narapidana (napi) yang kabur dari Lapas Produktif Terbuka Klas IIB Kendal. Napi itu kabur melompat tembok saat menjalani pembelajaran soal ternak ayam.

Napi yang bernama Said Fahmi Farizki (20) itu ditangkap petugas gabungan di tempat persembunyiannya di kota Semarang pada Sabtu (15/8) dini hari.

Kepala Kanwil Ditjenpas Jawa Tengah, Mardi Santoso, membenarkan kabar penangkapan terhadap Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang kabur dari program pembinaan di Lapas Produktif Terbuka Klas IIB Kendal pada tanggal 3 Agustus 2025.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Setelah berkoordinasi, akhirmya tim gabungan dari pegawai Lapas Terbuka Klas IIB Kendal dengan Polrestabes Semarang berhasil menangkap napi tersebut. Napi yang bernama Said Fahmi Farizki," kata Kakanwil Ditjenpas Jawa Tengah, Mardi Santoso saat dihubungi detikJateng, Sabtu (16/08/2025).

"Napi tersebut ditangkap ditempat persembunyiannya di Kota Semarang," sambungnya.

ADVERTISEMENT

Sebelumnya, petugas gabungan juga mendatangi kediaman orang tua Fahmi. Mereka berharap agar Fahmi menyerahkan diri.

"Kami ingin yang bersangkutan melanjutkan program pembinaan di Lapas Terbuka Kendal," jelasnya.

Setelah berhasil diamankan, Lapas Terbuka Kelas IIB Kendal menitipkan Fahmi ke Lapas Kelas I Semarang karena telah melakukan pelanggaran pembinaan.

"Yang bersangkutan sudah langsung dititipkan ke Lapas Kelas I Semarang. WBP ini kan sudah melakukan pelanggaran pembinaan di Lapas Terbuka Kendal," terangnya.

Mardi menjelaskan, Lapas Terbuka Kelas IIB Kendal merupakan lapas minimum yang melaksanakan kegiatan open camp dimana para napi dididik dan dipekerjakan pada sektor pertanian, peternakan, Perkebunan, dan perikanan dengan mendapat premi atau upah.

Di lapas terbuka itu, napi juga dipersiapkan untuk menjalani program asimilasi dan integrasi agar dapat kembali ke masyarakat.

"Mereka itu sedang dipersiapkan menjalani asimilasi dan integrasi agar dapat kembali ke masyarakat," jelasnya.

Mardi juga menerangkan bahwa napi yang ditempatkan di Lapas Terbuka Kendal adalah napi yang telah menjalani setengah masa pidana menuju dua pertiga masa pidana untuk menjalani program integrasi (pembebasan bersyarat, cuti menjelang bebas, atau cuti bersyarat).

Mardi mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan Lapas Terbuka Kendal, Polrestabes Semarang, Polres Kendal dan Koramil Kendal serta semua pihak yang telah membantu proses pencarian dan penangkapan napi yang kabur dari Lapas Terbuka Kendal.

Diberitakan sebelumnya, napi itu kabur saat menjalani proses pembelajaran beternak ayam pada Minggu (3/8) sekitar pukul 15.00 WIB.

Kepala Lapas (Kalapas) Terbuka Klas IIB Kendal, Roni Darmawan mengatakan napi itu teridentifikasi bernama Fahmi, warga Semarang. Ia diduga kabur dengan cara melompati tembok dekat kandang ayam.

"Namanya Fahmi asal Semarang, pindahan dari Lapas Kedungpane. Yang bersangkutan kabur dengan cara melompat tembok belakang dekat kandang ayam," ungkapnya saat dihubungi detikJateng, Kamis (14/8/2025).

"Tahunya kalau ada napi yang kabur saat mereka dikumpulkan semua," sambungnya.

Roni melanjutkan Fahmi dipenjara karena kasus pengeroyokan. Ia tidak menjabarkan rincian hukuman yang diterima Fahmi.

"Jadi yang bersangkutan itu masih menjalani proses asimilasi di sini untuk kasus 170 pengeroyokan, dan bebasnya sekitar tahun 2027," paparnya.

Mendapati ada napi yang kabur, petugas Lapas segera melokalisir dan mencari keberadaan Fahmi.

"Saat itu ada 5 napi termasuk Fahmi, tapi saat dikumpulkan hanya ada 4 orang napi saja. Pihak lapas langsung melokalisir lapas dan mencari keberadaan Fahmi," terangnya.

Petugas lapas pun mencari Fahmi yang melarikan diri selama dua jam. Namun, hasilnya nihil. Satu-satunya petunjuk yang didapatkan adalah jejak kaki di tembok belakang.

"Oleh petugas lapas sudah dilakukan pencarian kurang lebih dua jam, tapi yang bersangkutan tidak ditemukan juga. Di tembok tempat napi itu melompat ada bekas jejak kakinya dan sudah kami lihat," tuturnya.




(dil/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads