Berawal Diajak Threesome Berujung Kukuh Dibunuh Adi di Pati

Round-Up

Berawal Diajak Threesome Berujung Kukuh Dibunuh Adi di Pati

Tim detikJateng - detikJateng
Kamis, 31 Jul 2025 07:01 WIB
Penampakan tersangka pembunuhan Kukuh yang mayatnya ditemukan di jurang Desa Purwokerto saat dihadirkan di Polresta Pati, Rabu (30/7/2025).
Penampakan tersangka pembunuhan Kukuh yang mayatnya ditemukan di jurang Desa Purwokerto saat dihadirkan di Polresta Pati, Rabu (30/7/2025). Foto: dok. detikJateng
Solo -

Teka-teki kematian Kukuh atau KR (34), yang mayatnya ditemukan dalam kondisi telanjang di jurang kawasan Jalan Purwokerto-Beketel, Kecamatan Kayen, Pati, menemukan titik terang. Polisi menangkap pembunuhnya yang bernama Adi Wibisono alias AW (34).

Adi ditangkap pada Sabtu (26/7) di rumah orang tuanya di Desa Beketel. Terungkap juga bahwa insiden ini berawal dari ajakan Adi kepada Kukuh untuk melakukan hubungan seks bertiga atau threesome.

Pembunuhan itu terjadi Minggu (20/7), di mana jasad Kukuh ditemukan enam hari berselang. Dirangkum detikJateng, berikut fakta-fakta pembunuhan yang dilakukan Adi kepada Kukuh.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Korban Diajak Threesome

Kapolresta Pati, Kombes Jaka Wahyudi, menerangkan Adi Wahyudi diketahui mengidap gangguan kelainan seksual pada Mei 2025. Saat itu, dia mengajak istrinya melakukan hubungan seks dengan perempuan lain.

ADVERTISEMENT

"Kemudian istri tersangka keberatan untuk melakukan aksi seksual menyimpang tadi," terang Jaka kepada wartawan saat di Polresta Pati, Rabu (30/7/2025).

Istrinya kemudian menyarankan Adi supaya threesome bersama pria lain. "Jadi dua laki-laki dan satu perempuan istrinya tersangka ini," terangnya.

2. Korban Masih Kerabat

Sementara saat diberi kesempatan berbicara, Adi mengungkap dia dan Kukuh masih berkerabat.

"Masih kerabat dengan korban. Yang memilih korban saya sendiri karena sudah dekat saja tidak ada alasan lain," terang Adi.

Kombes Jaka melanjutkan, threesome antara Adi, istrinya, dan Kukuh terjadi sebanyak dua kali. Pertama Mei 2025, kemudian yang kedua Juni 2025.

"Setiap berhubungan badan ini selalu direkam oleh HP (handphone) tersangka," ucapnya.

Tersangka inisial AD, pembunuh pria yang mayatnya ditemukan di jurang Kayen, Pati, saat dihadirkan di Polresta Pati, Rabu (30/7/2025).Tersangka inisial AD, pembunuh pria yang mayatnya ditemukan di jurang Kayen, Pati, saat dihadirkan di Polresta Pati, Rabu (30/7/2025). Foto: Dian Utoro Aji/detikJateng

3. Kesal Korban Setubuhi Istrinya Saat Ditinggal Merantau

Selang beberapa hari masih pada Juni 2025, Adi kemudian merantau ke Jakarta sebagai kuli bangunan. Ia pulang pada Kamis (17/7).

"Dan menghubungi korban untuk menjemput dan mengantarkan tersangka ke rumah," kata Jaka.

Adi sempat bersetubuh dengan istrinya. Setelah selesai, dia sempat mengecek ponsel istrinya, dan menemukan percakapan antara si istri dengan Kukuh.

"Tersangka menemukan foto istrinya dengan korban di salah satu kamar hotel. Setelah ditanya tersangka, istri mengakui melakukan hubungan badan dengan korban sebanyak satu kali," jelasnya.

Adi saat ditanya mengakui dirinya kesal karena diam-diam, korban dan istrinya berhubungan seksual.

"Kesal. Waktu dimainin (istrinya berhubungan dengan korban saat ditinggal merantau)," ungkapnya.

Adi mengaku saat berhubungan bertiga merasa baik-baik saja. Tidak ada rasa emosi dengan korban.

Namun setelah dia sempat pergi merantau ke Jakarta dan kembali ke Pati. Ternyata Adi menemukan foto istrinya dengan korban di sebuah hotel.

"Sebelumnya tidak tahu kelakuan istri. Tahu setelah buka HP," terangnya.

"Terus saya ke Jakarta dan pulang kemarin itu terus HP istri. Itu sepertinya di hotel. Terus istri mengakui," dia melanjutkan.

4. Korban Dibunuh Saat Diajak Minum-minum

Pada Sabtu (19/7) sekitar pukul 20.00, pelaku mengajak korban minum-minum di rumahnya. Saat pesta minuman keras (miras) tersebut, keduanya terlibat cekcok.

"Kemudian korban diajak ke belakang. Korban dipukul tersangka dengan batu sebanyak satu kali mengenai kepala korban. Korban tersungkur. Korban saat tertelungkup korban dipukul lagi sebanyak satu kali," terangnya.

Adi berujar tebersit niat membunuh Kukuh ketika mereka minum bareng.

"Terus malam minum bareng. Niat membunuh saat itu langsung emosi.Kita ngobrol saja. Sudah saya maafkan. Sebelum terbukti hubungan," terang dia.

5. Sempat Bingung Korban Tewas

Adi berkata dirinya sempat bingung dan takut mendapati Kukuh tewas. Karena itu, dia sempat menaruh mayat korban di belakang rumah. Lantas, dia mengikat jenazah Kukuh, memasukkannya dalam karung, dan membuangnya ke jurang.

"Mayatnya sempat di belakang rumah. Buangnya jam 3 itu baru dibuang. Karena kita takut dan gugup," jelasnya.

"Takut ya bingung ketakutan. Saya tidak kabur soalnya saya pulang karena sakit," dia melanjutkan.

Kapolresta Pati Kombes Jaka menjelaskan Kukuh dimasukkan ke karung dalam kondisi telanjang.

"Kemudian dipastikan korban. Korban ditelanjangi, tangan diikat kemudian dimasukan dalam karung," jelasnya.

"Kemudian mayat korban dibawa tersangka dengan menggunakan sepeda motor miliki tersangka. Dengan jarak 2 kilometer mayat korban dibuang ke jurang dengan kedalaman 30 meter," terang dia.




(apu/apu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads