Kuasa hukum korban, Asri Purwanti, mengatakan korban arisan online ini tak hanya Yn saja. Namun ada banyak dan jumlahnya mencapai puluhan dengan nilai kerugian mencapai sekitar Ro 2 miliar.
Pihaknya sudah mengupayakan jalan tengah. Salah satu korbannya pernah dimediasi di Balai Desa Mliwis dengan mediator kepala desa setempat. SR mengaku siap mengganti uang korban dibuktikan dengan surat pernyataan tertulis dan bermaterai.
Namun uang tak juga dikembalikan. Bahkan, bukannya kapok dan berhenti, SR diduga kembali membuka slot arisan fiktif lagi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami sudah berusaha persuasif, pendekatan. Salah satu korban ini tolong dikembalikan uangnya. Oke, sudah disomasi, dimediasi Pak Lurah Mliwis. Namun, tidak ada respons. Malah sudah kami laporkan saja dia masih nggak takut gitu lho. Malah terus buat penawaran (slot arisan baru). Kan, korban-korban yang baru teriming-iming," kata Asri.
Menurutnya, kasus ini sangat meresahkan. Apalagi SR masih kerap beraksi membuka slot baru arisan online tersebut. Dia mendesak Polres Boyolali segera mengambil tindakan. Agar terduga admin tidak mengulang perbuatannya terus-menerus.
"Korban-korban yang saya tulis ini (dalam laporan kedua ke Polisi). Ada yang (kerugiannya) Rp 200 juta, belasan, puluhan juta. Kemarin yang kami laporkan korban Rp 185 juta. Mbak ini (Yn) kondisinya hamil besar, uang untuk persiapan persalinan," imbuh dia.
"Kalau sampai Maret (total kerugian) hampir Rp 2 miliar. Itu baru Maret ya, belum sampai September ini," sambungnya.
Sementara itu Plt Kasi Humas Polres Boyolali, Iptu Arif Mudi, mengatakan laporan kasus dugaan penipuan dan penggelapan itu sudah diterima. Saat ini masih dalam tindak lanjut penyidik.
"Iya, ada laporan itu, sudah diterima dan saat ini proses kami tindak lanjuti," tegasnya.
Simak Video "Video: Pendaki Nekat Naik Puncak Merapi, Berujung Disanksi Bersih-bersih"
[Gambas:Video 20detik]
(ams/ams)