Pernikahan IPN (20) dengan Yenita Carolina (34) nyaris kandas. Apalagi, Yenita tega memotong kemaluan suaminya saat mereka bertemu di sebuah hotel di Solo pada pertengahan Mei lalu.
Penganiayaan berat itu berbuntut ke jalur hukum. IPN melaporkan kasus itu ke polisi. Kini, Yenita menjadi pesakitan di kursi terdakwa pengadilan.
Awalnya, IPN tak hanya menuntut Yenita dipenjara. Dia juga meminta wanita itu membayar restitusi sebesar Rp 550 juta untuk biaya perawatan dan operasi penyambungan kemaluan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, pemandangan menjelang suasana sidang pada Senin (4/10/2023) lalu berbalik 180 derajat. IPN terlihat menunggui Yenita di ruang tahanan pengadilan. Tangan mereka saling genggam meski dibatasi jeruji besi.
Rupanya, pasangan tersebut menuju damai. IPN dengan ikhlas memaafkan istrinya. Bahkan dia ingin kembali melanjutkan rumah tangganya yang sempat berada di ujung tanduk itu.
Maaf yang diberikan IPN membuat jaksa akhirnya juga mengajukan tuntutan yang relatif ringan. Yenita hanya dituntut 5 bulan penjara.
Jaksa penuntut umum, Rahayu Nur Raharsi mengatakan pertimbangan jaksa menuntut terdakwa dengan penjara lima bulan karena korban sendiri yang memohon kepada hakim maupun JPU untuk meringankan hukuman dari sang istri.
"Korban masih membutuhkan sosok untuk merawatnya. Terdakwa sendiri juga bersedia untuk merawat korban seumur hidup, dan menerima korban kembali dalam keadaan apapun," kata Rahayu usai persidangan, Senin (4/9/2023).
Sementara itu, korban IPN nampak senang dengan tuntutan tersebut. Sebelum hingga setelah persidangan IPN dan istrinya nampak mesra, bahkan IPN menemani sang istri di sel PN Solo.
IPN mengaku masih membutuhkan perawatan dari istrinya. Dalam waktu satu tahun ini, dia juga harus menjalani kontrol kesehatan.
Selama persidangan ini, IPN justru dirawat oleh kuasa hukum terdakwa, usai dia membacakan surat pernyataan perdamaian pada sidang pekan lalu.
"Kalau tuntutannya, saya yang penting biar cepat keluar (bebas) saja. Nggak enak saya merepotkan pengacara istri, sehingga saya ingin segera dirawat istri saya," kata IPN.
(ahr/apl)