Penemuan jasad perempuan pengidap gangguan mental, FH (18), yang dibungkus plastik dan dikubur sedalam 30 sentimeter di pekarangan rumahnya pernah menggegerkan warga Desa Bajing, Kecamatan Kroya, Kabupaten Cilacap, pada November 2019 lalu.
Jasad FH akhirnya dimakamkan secara layak di Desa Bajing Kulon, Kroya. Adapun rumah yang dulu ditinggali FH dan ibunya, SM (57), kini kosong dan tak terawat. SM sekarang tinggal bersama keluarganya di Kecamatan Cipari, Cilacap.
"Sudah roboh rumahnya, kosong. Sudah tidak ada keluarganya yang ke situ. Hidupnya waktu itu cuma berdua saja. Sedangkan jasad anaknya dimakamkan di Desa Bajing Kulon," kata Kepala Dusun Semingkir, Desa Bajing, Mugi, saat dimintai konfirmasi detikJateng, Selasa (20/6/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat itu, kasus penemuan jasad FH berawal dari kecurigaan warga. Sebab dalam sepuluh hari terakhir tidak pernah terdengar lagi tangisan FH dari rumah tersebut. Biasanya FH kerap menangis dan terdengar dari rumah tetangganya.
Tiap FH menangis, biasanya SM memukul sesuatu sehingga terdengar oleh tetangganya. Kemudian tetangganya datang memberikan makanan. Setelah seminggu lebih tidak ada suara FH, warga pun curiga.
Menurut tetangganya saat itu, FH mengidap gangguan mental. Tubuh FH juga kecil dan kakinya tidak bisa selonjor. Sedangkan ibunya, SM, dikenal sebagai pribadi yang tertutup. SM diketahui pernah mengajar bahasa Inggris di salah satu SMP di Kroya, tapi dikeluarkan karena sering berbicara sendiri.
Setelah lama tak terdengar suara tangisan FH, tetangga menanyakan kepada SM. Saat itu SM selalu menjawab bahwa anaknya sedang di rumah ayahnya di Majenang. Untuk diketahui, SM dan suaminya telah berpisah tak lama setelah mereka menikah.
Warga lalu menghubungi ayahnya, namun dijawab FH tidak berada di rumahnya. Warga pun berinisiatif mengecek rumah SM. Awalnya warga tidak menemukan apa-apa.
Beberapa waktu berselang, tetangga mencari di sekeliling pekarangan rumah dan sumurnya. Saat itulah warga menjumpai gundukan tanah yang ganjil dan menimbulkan bau tak sedap ketika dikorek. Warga pun melapor ke balai desa.
Simak lebih lengkap di halaman berikutnya....
Dari hasil pemeriksaan tim forensik dan Polres Cilacap saat itu, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh FH.
Kepala Dusun Semingkir, Desa Bajing, Mugi mengatakan SM kini sudah tidak tinggal di lingkungan tersebut.
"Sekarang hidupnya di Cipari sama keluarganya. Dari dahulu memang warga tahunya sedikit gangguan jiwa," kata Mugi kepada detikJateng, Selasa (20/6/2023).
Lebih lanjut, Mugi menyebut SM hingga kini tidak menjalani proses hukum karena mengidap gangguan jiwa. "Tidak dihukum. Karena mungkin memang sedikit stress orangnya," pungkasnya.
Simak Video "Video: Kecelakaan Karambol di Tol Gayamsari Semarang, 8 Orang Terluka"
[Gambas:Video 20detik]
(dil/sip)