MR (44) dan SD (31) menjadi dalang di balik meninggalnya anak kandungnya yang mayatnya ditemukan di dalam sumur. Aksi keduanya ini membuat keluarga syok dan merasa sangat prihatin.
Kakak dari ibu bayi, Sutiyono (37) mengatakan awalnya dikabari jika keponakannya dikabarkan hilang pada Jumat (19/5) dini hari. Sutiyono pun sempat mencari keberadaan keponakannya di lingkungan desa. Namun tak berbuah hasil.
"Dikasih tahu tetangga bahwa keponakan tidak ada, hilang, saya kaget kok bisa hilang ya tidak tahu," kata Sutiyono kepada detikJateng ditemui di lokasi, Sabtu (20/5/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Malam-malam cari, putar ke keliling desa, ke Kembang, Bagor tidak ketemu," dia melanjutkan.
Sutiyono merasa prihatin dan masih syok atas kejadian yang menimpa keluarganya. Pihak keluarga menyerahkan kasus tersebut kepada pihak berwajib.
"Prihatin saja, namanya manusia ada kelebihan dan kekurangan kaget dan syok, wong bocahnya pendiam, menyerahkan kepada pihak kepolisian, sudah terjadi," ungkap dia.
Sosok MR dan SD Sosok Aktif di Masyarakat
MR (44) dan SD (31) sudah ditetapkan menjadi tersangka atas tewasnya bayi laki-lakinya yang masih berusia tiga bulan. Perbuatan keduanya pun membuat warga terkejut mengingat baik MR maupun SD dikenal baik dan aktif di masyarakat.
"Pemdes merasa prihatin atas kejadian tersebut karena kejadian tersebut sangat mengejutkan," kata Kepala Desa Balong, Moh Parno kepada detikJateng di Desa Balong Kecamatan Kembang, Sabtu (20/5).
Dia mengatakan sosok suami istri tersebut dikenal baik di mata masyarakat. Bahkan mereka sering mengikuti kegiatan sosial di masyarakat. Seperti tahlil setiap Jumat dan kegiatan sosial lainnya.
"Orang tersebut tidak nakal dan sosialisasi baik-baik saja, sempat kaget dengan kejadian tersebut," kata Parno.
"Baik, kalau ada orang hajatan ikut nyumbang dan sebagainya, ada perkumpulan tahlilan per malam Jumat ya turin dan terlibat," Parno melanjutkan.
Dia tidak ada curiga karena laporan ibu bayi pertama karena anaknya hilang. Lantas Parno kaget setelah tahu ternyata bayi laki-laki berusia tiga bulan tersebut dibuang orang tua kandungnya sendiri.
"Saya sempat nanya ke istri itu katanya hilang, jadi tidak curiga sama sekali," jelasnya.
Selengkapnya baca di halaman berikut.
Meski demikian Pemdes Balong telah memberikan bantuan kepada orang tua bayi tersebut.
"Kita sudah usulkan masuk di PHK tetap sudah berjalan bertahun-tahun, termasuk Senin depan dapat undangan ambil bantuan, ini karena termasuk keluarga yang kurang mampu, sangat miskin," kata Parno.
"Pekerjaan serabutan, ibunya ibu rumah tangga tidak bekerja," dia melanjutkan.
Pantauan detikJateng sumur bekas bayi ditemukan dalam kondisi tewas masih digaris polisi di Desa Balong Kecamatan Kembang, Sabtu (20/5/2023). Tampak sumur tersebut masih tertutup rapat.
Sementara suasana duka menyelimuti keluarga bayi yang berusia tiga bulan ditemukan tewas dalam sumur dibuang ayahnya MR (44) dan ibunya SD (31). Di depan rumah masih terpasang tenda.
Sementara anak pertama berusia tujuh tahun ikut bersama neneknya di rumah yang sederhana. Warga sekitar tampak berada di rumah duka.
Simak Video "Video: Kecelakaan Karambol di Tol Gayamsari Semarang, 8 Orang Terluka"
[Gambas:Video 20detik]
(apl/apl)