Bayi lelaki berusia tiga bulan di Jepara sempat dilaporkan hilang sebelum akhirnya ditemukan tewas di dalam sumur. Ternyata bayi itu dibuang ibu kandungnya ke sumur. Kini orang tua bayi itu, inisial MR dan SD, ditetapkan sebagai tersangka.
"Jadi keterangan dari kedua belah pihak, suami dan istri terlibat. Jadi pada saat membuang, sebelum membuang, istri berkoordinasi dengan suaminya," ungkap Kasat Reskrim Polres Jepara, AKP Ahmad Masdar Tohari saat ditemui wartawan di Polres Jepara, Sabtu (20/5/2023).
"Dua-duanya telah ditetapkan menjadi tersangka," sambung dia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tohari mengatakan, kedua orang tua itu bersepakat membuang bayinya ke dalam sumur dengan dalih anaknya tidak normal.
"Pak, anak kita kok kayaknya tidak normal. Bagaimana kalau dibuang ke sumur, bilang seperti itu," ujar Tohari menirukan ucapan ibu bayi tersebut.
"Akhirnya bapaknya menyetujui. Bapaknya yang membuka penutup sumur," lanjut Tohari.
Tohari menambahkan, bayi itu dibuang ke dalam sumur dalam kondisi hidup-hidup, alias saat sedang tidur.
"Jadi pada saat dimasukkan ke dalam sumur, bayi dalam keadaan tidur. Menurut keterangan ibunya, dibungkus pakai selendang itu. Digedong kelihatan kepalanya saja, akhirnya dimasukkan ke dalam sumur," pungkas Tohari.
Diberitakan sebelumnya, peristiwa ini terjadi di Desa Balong, Jepara, Jumat (19/5). Bayi malang bernama Muhammad Hafiz Shafiq itu merupakan anak kedua dari pasangan MR dan SD.
Kabar hilangnya Hafiz sempat ramai dibahas di media sosial. Bayi tersebut dikabarkan hilang di antara pukul 22.00 WIB sampai 03.00 WIB.
"Jadi bayi sudah ditemukan dibuang dalam sumur, sekitar 15 sampai 20 meter," jelas Kapolres Jepara AKBP Wahyu Nugroho Setyawan dihubungi wartawan, Jumat (19/5).
Wahyu menyebut jasad bayi itu dievakuasi dari dalam sumur yang berjarak sekitar 10 meter dari rumah korban pada pukul 16.30 WIB.
Kasat Reskrim Polres Jepara, AKP Ahmad Masdar Tohari mengungkap salah satu motif ibu bayi tega membuang darah dagingnya karena alasan ekonomi.
"Karena faktor ekonomi dan bayi ini sering nangis, sering rewel," jelas Tohari.
Ayah bayi itu diketahui bekerja serabutan. Sedangkan pasutri itu memiliki dua anak dan hidup pas-pasan.
"Ini anak kedua, anak yang pertama berusia tujuh tahun. Bayi ini sampai kurang gizi, sering nangis rewel itu," jelas Tohari. Kedua orang tua bayi malang itu juga sudah diamankan di Mapolres Jepara.
(dil/dil)