Kronologi Sadisnya Mustain KDRT-Bunuh Istri Hamil Anak Ke-4 di Pati

Kronologi Sadisnya Mustain KDRT-Bunuh Istri Hamil Anak Ke-4 di Pati

Dian Untoro Aji - detikJateng
Selasa, 16 Mei 2023 14:14 WIB
Pati -

Mustain (28) tega membunuh istrinya sendiri MD (24) warga Desa Ngemplak Kidul Kecamatan Margoyoso, Kabupaten Pati. Mustain bahkan sempat mengarang cerita jika istrinya yang sedang hamil anak keempatnya itu meninggal karena kecelakaan.

Kasus ini terungkap ketika keluarga memandikan jenazah MD. Keluarga curiga karena tidak menemukan luka lecet tapi justru luka lebam di bagian wajah. Kasus ini lalu dilaporkan ke polisi. Mustain sempat mengelak namun akhirnya mengakui perbuatannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut kronologi lengkap suami bunuh istri di Pati.

Sabtu, 13 Mei 2023

Pukul 21.00 WIB

Kapolresta Pati Kombes Andhika Bayu Adhittama mengatakan kejadian bermula saat tersangka bersama dua temannya sedang minum minuman keras pada Sabtu (13/5) pukul 21.00 WIB sampai 01.00 WIB. Tersangka bersama temannya minum dua botol miras jenis arak.

ADVERTISEMENT

Setelah mabuk, Mustain pun pulang ke rumah. Tersangka melihat istrinya tertidur di dalam kamar. Sedangkan anaknya nomor tiga yang masih bayi ngompol dan popoknya penuh.

"Kemudian tersangka mengaku mabuk dan setelah minum keadaan mabuk kembali ke rumahnya sekitar pukul 01.30 WIB, dan ketika sampai di rumah masuk ke dalam kamar melihat istri yang MD (24) sedang tidur bersama anak-anaknya," jelas Andhika.


Minggu, 14 Mei 2023

Pukul 01.00 WIB

Mustain lalu membangunkan MD untuk membeli popok karena popok sudah habis.

"Tersangka melihat pampers dari anaknya sudah penuh dengan ompol, tersangka membangunkan istri dan mengajak ke luar menggunakan sepeda motor untuk membeli pampers," terang Andhika.

Pukul 02.00 WIB

Selanjutnya tersangka mengajak istrinya keluar rumah untuk membeli popok bayi sekira pukul 02.00 WIB Minggu (15/5) dini hari. Dalam perjalanan, tersangka cekcok dengan korban.

Setelah itu kata dia, tersangka membelokkan sepeda motor di lapangan. Lalu terjadi penganiayaan tersangka terhadap korban.

"Sekira pukul 02.00 WIB dalam perjalanan melewati pasar, tersangka dengan korban terjadi cekcok pertengkaran sambil mengendarai motor kemudian setelah itu tersangka membelokkan kendaraan ke lapangan, dan di situ terjadi kembali cekcok antara korban dengan tersangka," ungkap Andhika.

Kala itu, tersangka menuduh korban selingkuh. Namun korban justru menuduh balik jika suaminya telah berselingkuh dengan seorang janda. Maka terjadilah cekcok antara tersangka dengan korban hingga terjadi penganiayaan di lapangan.

"Di mana tersangka menuduh korban bahwa istrinya selingkuh dan korban tidak terima mengembalikan tuduhan ke suami, bahwa yang selingkuh suami dengan seorang janda, kemudian suami merasa tersinggung, jelasnya.

Andhika mengatakan tersangka memukuli istrinya di beberapa bagian tubuhnya. Bahkan istrinya sudah tergeletak di tanah tersangka tetap memukulinya hingga akhirnya istrinya tidak sadarkan diri.

"Kemudian suaminya melakukan kekerasan dengan cara memukul korban di sebelah kiri kepalanya sebanyak dua kali, kemudian memukul korban di bagian mulut dan memukul korban kembali di bagian pipinya, serta melakukan mencekik korban sampai korban jatuh terlentang di tanah," ungkap Andhika.

"Dan tersangka masih melakukan kekerasan menendang bagian dada korban dan perut korban," jelasnya.

Selengkapnya baca di halaman berikutnya...

Pukul 11.00 WIB

Dijelaskan korban tidak sadarkan diri. Tersangka panik dan berupaya menyadarkan korban. Keesokan harinya korban masih belum sadar. Tersangka lalu membawa korban ke rumah sakit. Sayang setelah diperiksa korban dalam kondisi meninggal dunia.

"Korban tidak sadarkan diri, tersangka panik, setelah panik korban diupaya disadarkan, tapi korban tidak sadarkan diri sampai pagi hari. Setelah itu korban bersama tersangka dilarikan ke rumah, sesampai di rumah sakit diperiksa oleh dokter ini dinyatakan meninggal dunia," ujarnya.

Tersangka sempat membohongi keluarga korban karena terjatuh dari sepeda motor. Namun kebohongan itu terungkap setelah warga curiga ada luka lebam di tubuh korban. Keluarga lalu melaporkan kejadian tersebut kepada polisi.

"Untuk menutupi kebohongannya tersangka menyampaikan kepada keluarga bahwa korban dan tersangka jatuh dari motor. Kemudian setelah korban jenazah dibawa ke rumah dimandikan dan keluarga melihat bahwa korban ini ada tanda-tanda lebam di muka," pungkas Andhika.

Halaman 2 dari 2
(apl/ams)


Hide Ads