Senyum Puas Husen Usai Habisi Bos Depot Air Isi Ulang Semarang

Senyum Puas Husen Usai Habisi Bos Depot Air Isi Ulang Semarang

Angling Adhitya Purbaya - detikJateng
Rabu, 10 Mei 2023 16:27 WIB
Muhammad Husen tersangka pembunuhan bos depot air isi ulang Semarang tersenyum saat jumpa pers, Rabu (10/5/2023).
Muhammad Husen tersangka pembunuhan bos depot air isi ulang Semarang tersenyum saat jumpa pers, Rabu (10/5/2023). Foto: Angling Adhitya Purbaya/detikJateng.
Semarang -

Muhammad Husen (28), pembunuh sadis yang memutilasi dan mengecor bosnya di Semarang mengaku tidak merasa menyesal. Hal ini ditegaskan dari raut muka Husen yang tenang, bahkan sesekali tersenyum saat ditanya polisi dan wartawan soal aksi sadisnya tersebut.

Warga Banjarnegara itu dihadirkan saat jumpa pers di Mapolrestabes Semarang kasus pembunuhan bos depot air isi ulang Irwan Hutagalung (53). Irwan tidak lain adalah bos tempatnya bekerja. Dengan berbaju tahanan biru nomor 35, dia terlihat begitu tenang dan tidak sering menunduk untuk menunjukkan penyesalan.

Oleh Kapolrestabes Semarang, Kombes Irwan Anwar, dia dicecar sejumlah pertanyaan mulai dari kronologi hingga pelariannya membawa uang dan motor korban. Kepada polisi Husen mengatakan usai memukul korban menggunakan linggis, dia sempat curhat ke pedagang angkringan di sebelah depot air isi ulang bernama Imam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian setelah melakukan mutilasi, pada Jumat (5/5) dia justru mengajak Imam itu menyewa wanita malam lewat michat.

Saat ditanya Irwan kenapa dia bercerita kepada Imam dan mengajak main, Husen hanya tersenyum dan mengatakan cuma ada Imam yang ada di sekitarnya yang dia kenal.

ADVERTISEMENT

"Cuma ada dia di sana," kata Husen setelah sebelumnya sempat tersenyum.

Kemudian ketika ditanya alasannya memutilasi korban, dia dengan tegas menyebutkan sebelumnya sering dipukuli korban. Maka dia memotong tangan yang kerap memukulnya itu.

"Karena tangannya dipakai buat mukul saya makanya saya potong. Kalau kepalanya karena dia suka ngomelin saya aja. Jadi yang saya potong kepala bukan bibir. Mulut kan susah," tegasnya.

"Nggak (tidak menyesal), puas," imbuh Imam.

Bahkan di tengah situasi itu dia sempat menjawab wartawan dengan nyeleneh bahkan tersenyum hingga tertawa. Ketika itu ia ditanya kenapa kabur ke Banjarnegara.

"Kalau saya tidak lari, keenakan petugas kepolisian," ujarnya sambil tersenyum dan tertawa.

Aksi yang dilakukan Husen cukup sadis dan dia sama sekali tidak menunjukkan penyesalan. Dengan tubuh kecilnya dia tetap tegap seolah tidak menyadari aksinya sangat brutal.

Husen dijerat pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana dengan ancaman hukuman 20 tahun penjara.




(apl/ahr)


Hide Ads