Bayi perempuan berusia 3 bulan di Kabupaten Pati yang sempat dikabarkan hilang akhirnya ditemukan dalam kondisi meninggal di sungai. Polisi menduga bayi itu dibuang oleh ayahnya sendiri. Berikut 7 fakta di balik kasus tersebut.
1. Ramai di Medsos
Kabar hilangnya bayi bernama Naura itu ramai di media sosial, baik lewat pesan WhatsApp hingga diunggah di akun Instagram @patihits, Senin (1/5). Dalam postingan itu disebutkan bayi asal Kauman, Pati Kidul, Kecamatan Kota, Pati, itu hilang saat tidur di rumah sendirian.
Adapun orang tuanya saat itu sedang keluar rumah untuk menidurkan anak pertamanya yang berusia sekitar satu tahun. Saat orang tuanya pulang ke rumah, bayi itu disebut sudah hilang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
2. Kesaksian Ibu
Ibu si bayi itu, Dinda, mengatakan sepulang berdagang dari pasar, Senin (1/5), dia tak menemukan anaknya di rumah.
"Saya dulu yang pulang ke rumah, saya cek semuanya tidak ada di rumah, terus saya menelepon bapak mertua saya, katanya itu tidak ada di pasar," kata Dinda saat ditemui di rumahnya, Selasa (2/5/2023).
"Saya cari tidak ketemu, saya bilang kalau Naura tidak ada di tempat, di kamar itu," sambung Dinda.
Dinda menanyakan keberadaan Naura ke sanak saudaranya. Selain melapor ke polisi, Dinda juga meminta saran kepada guru spiritualnya. Dia diminta banyak berdoa.
"Sudah ada 'orang pintar', kiai saya sudah dikasih tahu. Kalau nanti sampai jam 10, jam 11, belum muncul, itu sudah pasti orang (pelakunya), tidak mungkin makhluk halus. Karena sejak tadi malam sampai sekarang sudah (dibacakan surat) Yaasin 41 kali sama baca ayat Kursi," ujar Dinda.
3. Polisi Selidiki
Polisi melakukan penyelidikan terkait hilangnya bayi Naura. Polisi juga telah memintai keterangan sejumlah saksi.
"Dugaan penculikan terkait itu belum bisa menyampaikan secara detail karena masih tahap penyelidikan," kata Kapolsek Pati, Iptu Heru Purnomo kepada wartawan, Selasa (2/5/2023) pagi.
4. Ditemukan di Sungai
Bayi tiga bulan bernama Naura itu ditemukan dalam kondisi meninggal di sungai wilayah Desa Wangunrejo, Kecamatan Margorejo. Mayat bayi itu ditemukan tergeletak di sela-sela sampah.
Polisi memastikan bayi tersebut adalah Naura. "Bayi tersebut bayi yang dilaporkan hilang," kata Kasat Reskrim Polresta Pati, Kompol Onkoseno G Sukahar kepada wartawan di lokasi, Selasa (2/5/2023) malam.
5. Ayah Bayi Ditangkap
Selanjutnya polisi menangkap S (20), ayah yang diduga sengaja membuang bayinya sendiri.
"Saat ini dilakukan hasil penyelidikan, ada beberapa saksi yang kita periksa, kita amankan ayahnya inisial S," kata Onkoseno, kemarin.
Pengakuan ayah bayi itu di halaman selanjutnya.
Pria berinisial S itu telah diperiksa polisi. Dia diduga sengaja membawa bayinya dari rumah dan membuangnya.
"Selain kita interogasi ayahnya ini kemudian kita cari info, S ini yang pergi ini dan diduga membuang bayinya," jelasnya.
6. Polisi Dalami Motif S
Polisi masih mendalami motif S yang diduga tega membuang bayinya sendiri.
"Hari kita dalami dugaan pelaku ayahnya inisial S ini. Untuk motifnya akan kita dalami setelah ini," kata Onkoseno, Selasa (2/5/2023).
7. Pengakuan S Sebelum Ditangkap
Sebelum ditangkap karena diduga membuang anaknya sendiri, S sempat ditemui wartawan di rumahnya. Begini pengakuan S saat itu.
"Saya dan istri sedang akan berjualan di jalan raya. Posisi anak berdua di rumah tidak ada yang momong, sekitar jam 09.00 WIB, selanjutnya saya membantu barang dagangan," kata S kepada wartawan di rumahnya, Selasa (2/5/2023).
"Saya pulang ke rumah, anak si kecil yang hilang ini posisinya dalam keadaan rewel di kamar. Terus saya inisiatif masuk ke dalam kamar langsung menidurkan supaya dia supaya tidak rewel," ujar S.
"Selang 5 menit itu gantian kakaknya, naik kursi dalam dia nangis teriak-teriak terus saya ajak mutar pakai motor itu," imbuh dia.
S mengaku mengajak anaknya yang pertama keliling naik motor hingga masuk ke desa-desa pada Senin (1/5) sekira pukul 10.30 WIB.
"Sekitar pukul jam 10.30 WIB saya menidurkan anak pertama, naik motor keliling naik motor di Jalan Sudirman sampai ke Joyo Kusumo mentok sampai Tlogowungu masuk ke desa, masuk ke desa meneduh di masjid," kata S.
Setelah hujan reda, S mengaku pulang ke rumah bersama anak pertamanya. Setelah tiba di rumah, S mengaku sudah tidak mengetahui keberadaan anaknya yang nomor dua.
"Setelah menunggu 25 menit sampai hujan reda, meneruskan pulang sampai ke rumah jam 12.15 WIB. Waktu itu (anak bayinya) sudah tidak ada," ujar S.
(dil/dil)