Pemotor yang diamuk massa usai menggeber-geber motornya di Alun-alun Giri Krida Bakti Wonogiri meminta maaf. Ia mengaku tidak sadar melakukan perbuatan tersebut.
Diketahui, pemotor itu diamuk masa karena menggeber atau membleyer-bleyer motornya di kawasan Alun-alun Wonogiri Sabtu (15/4) malam. Pemotor tersebut adalah Sri Mustofa Andriyanto, 23, warga Desa Gedong Kecamatan Ngadirojo.
"Saya meminta maaf atas apa yang saya lakukan, menggeber-geber motor saya di sekitar alun-alun," kata Andri saat memberi klarifikasi di Mapolres Wonogiri Minggu (16/4) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Andri meminta maaf kepada seluruh masyarakat Wonogiri. Ia mengaku tidak sadar melakukan perbuatan itu. Sebab pada saat itu ia sedang di bawah pengaruh minuman keras.
"Saya tidak akan mengulanginya lagi. Saya berjanji. Saya tidak sadar," kata Andri.
Kasi Humas Polres Wonogiri AKP Anom Prabowo mengatakan Andri dijemput jajaran Polres Wonogiri di rumahnya pada Minggu (16/4). Pasalnya Andri telah mengakui perbuatannya itu membuat gaduh dan membuat masyarakat Wonogiri terganggu.
"Akan ditilang, karena motornya tidak dilengkapi spion, tidak memiliki SIM dan menggunakan knalpot brong. Tidak akan dilakukan penindakan, yang bersangkutan mengakui perbuatannya," kata Anom.
Ia mengatakan, Andri mengaku membleyerkan motornya karena dia marah setelah dilarang untuk buang air kecil di toilet Masjid At-Taqwa Wonogiri oleh Satpam. Andri dilarang karena mulutnya bau alkohol. Selain itu sepeda motornya bising dan mengganggu orang yang sedang beribadah.
"Setelah dilarang itu kemudian Andri tersulut emosinya sehingga terjadilah peristiwa tersebut. Saat itu yang bersangkutan dalam keadaan mabuk setelah menenggak tiga botol anggur merah bersama tiga temannya," kata Anom.
(sip/sip)