Rekaman telepon diduga antara istri AKBP Dody Prawiranegara, Rakhma Darma Putri, dengan mantan Kapolda Sumbar Irjen Teddy Minahasa diputar di persidangan. Dalam rekaman tersebut, Teddy terdengar menjelaskan soal skenario buang badan.
Dilansir detikNews, rekaman itu diputar di persidangan yang digelar secara terbuka saat Rakhma menjadi saksi meringankan dalam sidang narkoba dengan terdakwa AKBP Dody di PN Jakarta Barat, Rabu (15/3/2023).
Berikut percakapan lengkap Irjen Teddy Minahasa dan Istri AKBP Dody yang diputar di persidangan yang digelar secara terbuka untuk umum:
Teddy: Neng kemarin yang tulisan saya sudah dipahami oleh Dody ya?
Rakhma: Kalau yang itu kemarin kan Ama masukan di selipan buku. Mas Dody minta dibawakan buku Ama masukan ke situ, sudah itu dibawa Mas Dody, tapi Ama nggak baca Pak, cuma Mas Dody aja kan?
Teddy: Dodynya baca nggak kira-kira?
Rakhma: Harusnya baca karena saya bilangnya 'Yah ini ada di dalam, gitu, tolong dibaca' Ama sudah bilang gitu
Teddy: Terus responsnya gimana setelah baca?
Rakhma: Mas Dody bacanya di dalam Pak soalnya di situ kan Ama lagi sama pengacara, sama yang lain juga gitu. Jadi nggak dibaca di situ
Teddy: Tapi udah yakin nyampe ya?
Rakhma: Kalau nyampenya, diterimanya, diterima Pak. Karena kan saya yang kasih dimasukkan ke buku Pak waktu itu izin
Teddy: Bukunya langsung diterima Dody?
Rakhma: Iya siap
Teddy: Maksud saya gini Neng biar paham. Kenapa kita harus, ini kan settingan saya dapat informasi dari Kepala BIN, memang ini sudah diincar lama, dibuntutin. Padahal tujuan kita kan nggak gitu. Tujuan saya tuh supaya Dody bisa nangkap si Anita, lalu saya bisa usulkan. Ke Bukittinggi lagi gitu
Rakhma: Siap Pak
Teddy: Rencananya nanti kita buang badan ke Arif aja semua biar Dody juga aman.
Rakhma: Siap-siap
Teddy: Saya juga sendiri mau dipecat nggak apa-apa neng. Nanti Dody bisa saya cariin kerjaanlah, kerja sama saya juga bisa
Rakhma: Siap-siap
Teddy: Jadi kalau sekarang kondisinya Dody sekarang jadi satu sama Anita. Lawyernya sama, justru memberatkan Dody. Mana bisa lawyer nggak dibayar begitu, dibayar oleh negara berapa dia. Jadi pasti ngikutin penyidik, maunya penyidik
Rakhma: Siap
Teddy: Kalau ikut jadi satu sama saya, nanti saya bisa meringankan Dody dan Dody bisa meringankan saya. Dody juga meringankan dirinya sendiri. Kita buang badan semuanya ke Arif. Gituloh Neng, paham ya Neng
Rakhma: Iya siap. Maksudnya buang badan? Ama nggak ngerti itu Pak, izin
Teddy: Buang badan itu maksudnya ini barang semuanya barang si Arif. Jadi misalnya itu ada barang di rumahnya Dody 2 kilogram, bilang aja itu punya si Arif, bilang aja kirain isinya kayu atau apa kek
Rakhma: Siap
Teddy: Itu loh contohnya. Nah kalau kita dipisahkan oleh lawyer begini kan, itu susah komunikasinya. Jadi nanti malah saling gigit nantinya
Rakhma: Siap
Teddy: Paham ya Neng ya
Rakhma: Iya siap Pak
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.
(aku/ahr)