Dendam Kakak Ipar hingga Racuni Sang Adik dengan Potas

Regional

Dendam Kakak Ipar hingga Racuni Sang Adik dengan Potas

Sabrina Adliyah - detikJateng
Jumat, 20 Des 2024 21:44 WIB
Ilustrasi racun
Ilustrasi racun. Foto: Getty Images/mmac72.
Solo -

Seorang kakak ipar di Kecamatan Ulu I, Palembang tega meracuni adik iparnya menggunakan potas hingga tewas. Polisi mengungkap motif kakak ipar bernama Rika meracuni AN karena dendam.

"Minuman yang diberikan RK kepada AN bukanlah jamu, melainkan air dengan kandungan Potas. Motif dari pembunuhan ini adalah sakit hati yang dirasakan tersangka terhadap korban," ungkap Kapolrestabes Palembang Kombes Harryo Sugihhartono, Jumat (20/12/2024) dilansir detikSumbagsel.

Aksi sadis Rika terjadi di Kelurahan 5 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu I, Palembang, pada Rabu (18/12) sekitar pukul 13.00 WIB. Menurut pengakuan Rika, adik iparnya tersebut sering mengompori tentang anaknya yang masih bayi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Korban adalah pihak yang, menurut tersangka, sering mengompori tentang status anaknya yang berusia 3 bulan. Motif dendam dan jengkel inilah yang memicu proses pembunuhan tersebut," katanya.

Namun, kata Harryo, tersangka mengaku tak berniat membunuh korban. Dia mengatakan, RK awalnya hanya ingin menyakiti AN agar jera.

ADVERTISEMENT

"(Dalam) hati kecilnya, tersangka hanya ingin mengerjai. Namun di luar dugaan, korban ternyata tewas usai diberi minuman beracun tersebut," tuturnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, kejadian ini berawal saat RK yang menantang korban untuk meminum 'jamu' tanpa muntah.

"Tersangka mengajak korban berkompetisi minum minuman yang dia sebut sebagai jamu. Kalau korban tidak muntah, akan diberi hadiah Rp 300 ribu," ungkap Harryo.

Mendapatkan tantangan itu, AN pun pamit ke ibunya dan memberi tahu mengenai tantangan kakak iparnya tersebut. Kemudian korban mendatangi rumah RK yang letaknya tak jauh.

"RK kemudian memberikan jamu tersebut kepada korban. Ternyata, itu adalah air minum yang telah dicampur dengan Potassium," katanya.

Usai menegak air beracun itu AN langsung berlari ke kamar mandi dan muntah. Setelah lemas, korban terjatuh, dan tewas.

"Setelah memastikan AN meninggal dunia, RK menyeret korban ke belakang lemari untuk menyembunyikan jasadnya," ujarnya.

Sekitar pukul 15.30 WIB, ibu korban yang baru pulang mengaji menanyakan keberadaan AN ke tersangka. Akan tetapi, RK mengaku tak tau keberadaan korban.

Begitu sang ibu kembali ke rumah RK, tersangka sudah tidak ada di rumah. AN ditemukan meninggal dunia di belakang lemari pakaian tersangka.




(apl/afn)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads