Seorang guru berstatus PPPK mencabuli seorang remaja putri yang masih bersekolah SMP di Wonogiri hingga hamil. Saat ini korban mengalami depresi.
"Korban sempat depresi berat setelah mengalami pencabulan hingga hamil," kata Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPKB P3A) Wonogiri Mubarok kepada wartawan, Kamis (9/3/2023).
Ia mengatakan kondisi korban diketahui mengalami depresi saat tim dari dinas dan Polres Wonogiri melakukan pendampingan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemarin juga sempat ingin bunuh diri. Tapi tidak sampai percobaan, hanya diutarakan kalau ingin bunuh diri. Mungkin kondisinya sedang kalut," ungkap Mubarok.
Mengetahui kondisi seperti itu, kata dia, korban sempat akan dikirim ke rumah sakit. Namun, saat itu terkendala tidak ada keluarga yang menunggu korban.
Beruntung, kini kondisi korban sudah semakin membaik. Meski demikian, pihaknya terus melakukan pendampingan bersama kepala desa setempat.
"Anak tetap diawasi oleh kades setempat. Pendampingan terus dilakukan. Korban masih ingin sendiri dulu. Informasi tadi pagi, sudah mulai tenang. Tadi pagi telepon Pak Kades," ujar dia.
Sementara itu, Wakil Bupati Wonogiri Setyo Sukarno menegaskan jika kasus seperti ini perlu mendapatkan penanganan serius.
"Pelaku juga harusnya bisa mendapatkan hukuman seberat-beratnya. Hukuman paling berat perlu diberikan kepada pelaku. Demi memberikan efek jera dan sebagai pengingat masyarakat untuk tidak melakukan perbuatan tercela," kata dia kepada detikJateng.
Setyo menuturkan saat ini sudah ada satgas yang dibentuk di setiap desa untuk memberikan edukasi kepada masyarakat. Namun harus diakui jika kasus kekerasan kepada anak masih terjadi di Wonogiri. Hal itu menunjukkan jika peran satgas masih belum optimal.
(ahr/rih)