.webp)
Pasangan kekasih atau sejoli asal Klaten dilaporkan ke polisi terkait dugaan membawa kabur uang arisan online Rp 1 miliar. Polisi mengungkap keduanya ternyata juga beraksi offline di pasar.
"Terlapor ini bukan hanya online tapi juga offline di wilayah timur. Di pasar-pasar, ini masih kita dalami," ungkap Kaur Bin Ops Satreskrim Polres Klaten Iptu Umar Mustofa kepada wartawan di Mapolres Klaten, Kamis (9/3/2023).
Dijelaskan Umar, polisi terus mengusut kasus tersebut dengan meminta keterangan saksi. Sejauh ini ada satu pelopor yang mewakili lima orang korban lainnya.
"Pelapor satu tapi mewakili lima orang. Total kerugian dari lima orang ini kami hitung kerugian sekitar Rp 107 juta," papar Umar.
Saat ini, sambung Umar, penyidik masih menelusuri jenis arisan yang dijalankan kedua orang tersebut. Apakah hanya satu grup atau ada beberapa grup.
"Jenis arisan seperti apa karena ada yang oper slot dan berapa slot yang dikemas. Tapi ada yang Rp 1 juta ada Rp 10 juta tapi ada satu grup yang 10,15 dan 20 orang peserta," terang Umar.
Umar menyatakan sudah memeriksa tiga orang saksi. Pihaknya juga meminta peserta lainnya untuk datang memberikan keterangan.
"Kita minta saksi yang ada untuk datang. Saksinya ada yang mahasiswa, ada di Semarang bahkan ada yang di Kalimantan," lanjut Umar.
Sebelumnya diberitakan, dua mahasiswa sepasang kekasih asal Klaten dilaporkan ke polisi atas dugaan menilap uang arisan Rp 1 miliar. Polisi pun mengusut kasus tersebut.
"Betul sudah dilaporkan tanggal 2 Maret. Saat ini masih dalam penyelidikan," kata Kaur Bin Ops Satreskrim Polres Klaten Iptu Umar Mustofa, Minggu (5/3).
(apl/rih)
