Kasus remaja pemotor yang membacoki kap mobil dan akhirnya ditabrak masih bergulir. Polisi menyampaikan perkembangan terbaru dari penyidikan kasus tersebut.
Kapolresta Magelang Kombes Ruruh Wicaksono mengungkap kedua remaja pemotor sudah berstatus anak yang berkonflik dengan hukum. Dua remaja itu berinisial DA (17) dan PB (17)
Kasus ini juga jadi sorotan Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut ini 3 progres terkini kasus yang juga viral di media sosial tersebut.
1. Penabrak ABG Pemotor Berstatus Saksi
Ruruh mengatakan pengemudi mobil Nissan X-Trail yang dibacok kapnya hingga menabrak kedua remaja tersebut juga sudah dimintai keterangan. Status pengemudi mobil itu sebagai saksi.
"Untuk pengemudi yang melaporkan dan kita mintai keterangan sebagai saksi karena mengetahui langsung kejadian," tegas Ruruh.
2. Wakil Komisi III DPR Akan Protes Jika Penabrak Jadi Tersangka
Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni meminta polisi menyikapi keputusan pemobil menabrak pemotor bercelurit tersebut dengan objektif.
"Polisi harus menyikapi hal tersebut untuk buat jera mereka yang brutal, polisi harus objektif. Kalau tidak, masyarakat anggap bahwa polisi tidak baik menyikapi kejadian tersebut bahwa penabrak bermaksud membuat jera mereka yang sangat brutal," kata Sahroni, demikian dikutip dari detikNews, Selasa (7/3).
Sahroni menilai yang dilakukan pemobil tersebut justru membantu korban dan membuat jera pelaku. Dia memastikan akan memprotes jika polisi menetapkan tersangka pemobil yang menabrak kedua ABG bercelurit tersebut.
"Kalau polisi sampai tersangkakan pengemudi yang nabrak, saya akan protes. (Pemobil bermaksud) Bantu korban kalau demikian, mengejar pelaku untuk buat jera mereka," ucapnya.
3. Beredar Klaim ABG Bacok Kap gegara Panik
Video klarifikasi tersebut diposting di akun instagram @magelang_raya. Inti dari klarifikasi itu yang bersangkutan tidak berniat melakukan hal itu namun karena diklakson menjadi panik.
"Adek saya ngayunin ting mobil amergi di klakson-klakson kalih mobile sing ngoyak niku dadine panik trus diayunkanlah barang ke mobil itu berharap mobil niku ngoyak malih," demikian petikan klarifikasi itu seperti dikutip detikJateng, Rabu (8/3).
Tonton juga Video: Aksi Pemobil Tabrak Pemotor yang Acungkan Celurit
Dalam klarifikasi itu juga disampaikan jika ABG pelaku pembacokan kap mobil merupakan anak yang saleh dan rajin membantu orang tuanya.
Dia juga menyampaikan jika ABG itu tidak bermaksud mengejar ibu-ibu. Tapi hanya secara kebetulan berada di depan ada ibu-ibu.
Kasat Reskrim Polresta Magelang Kompol Rifeld Contantien Baba tidak ambil pusing dengan keterangan tersebut. Rifeld memastikan pihaknya mengacu pada hasil pemeriksaan.
"Jadi apapun di medsos silakan, tapi yang kami menjadikan acuan adalah apa-apa yang kami dapatkan dalam pemeriksaan, penyelidikan, penyidikan. Termasuk keterangan daripada anak yang berkonflik dengan hukum," kata Rifeld kepada detikJateng di Polresta Magelang.
Menurut Rifeld, selain keterangan dari anak yang berkonflik dengan hukum juga keterangan dari saksi-saksi.
"Di sisi lain ada saksi-saksi sehingga kalau kita bilang fakta, kami bukan mengabaikan fakta, tapi yang kami (dapatkan) fakta hasil penyelidikan," tegasnya.