Kasus pemerkosaan anak oleh enam pria di Brebes mencuri perhatian karena keterlibatan oknum Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Barisan Patriot Peduli Indonesia (BPPI). Keluarga pelaku perkosaan mengaku menyetor duit puluhan juta rupiah ke LSM tersebut di depan Kepala Dusun dan Desa setempat.
"Yang menyaksikan banyak, yakni dari Ketua RT, Kadus, hingga Kepala Desa," jelas salah seorang ayah pelaku, K, kepada wartawan di Brebes, Rabu (18/1/2023).
K mengaku semula dimintai uang oleh anggota LSM BPPI Rp 200 juta untuk menyelesaikan kasus pemerkosaan itu. Namun, pihak keluarga pelaku yang keberatan, melakukan tawar-menawar hingga disepakati memberikan uang Rp 70 juta dengan cara patungan.
"Orang-orang dari LSM ngomong 'kalau hari ini tidak kelar, Polres Brebes akan turun tangan menangani kasus pemerkosaan'. Dia minta uang secepatnya dan harus deal malam itu juga. Awalnya meminta uang sebesar Rp 200 juta dan saya minta tawar-menawar dan saat itu disepakati Rp 70 juta," ungkap K.
K mengaku dia bersama keluarga pelaku lainnya langsung berusaha mencari pinjaman uang. Sebab, mereka takut jika kasus perkosaan yang dilakukan anak-anak mereka diproses ke polisi.
"Kemudian kami mencari uang untuk menutupi permintaan LSM supaya kasusnya tidak berlanjut. Kami semua mencari utang dan total mendapatkan uang hanya sebesar Rp 62 juta dan diserahkan ke rombongan LSM. 'Kami dapat utangan segini mau nggak? Saya tidak dapat uang lagi', dan akhirnya diterima oleh mereka LSM," sambung pria itu.
"Alasannya untuk diberikan sebagai kompensasi kepada korban. Tapi pada kenyataannya korban hanya menerima sekitar Rp 30 juta," ujar dia.
Sementara itu, orang tua pelaku lainnya, S mengaku tidak ikut mediasi karena diwakili suaminya. Dia mengaku menyerahkan patungan uang senilai Rp 13 juta untuk kompensasi kepada keluarga korban.
"Yang ikut pertemuan suami saya dan dimintain Rp 13 juta. Terus ada orang tua pelaku lain yang menyerahkan Rp 18,4 juta, karena dua anaknya terlibat. Mereka anak kembar ikut menjadi pelaku. Selain suami saya ada dua orang lainnya yang menyerahkan uang Rp 13 juta dan yang lainnya lagi hanya menyerahkan Rp 5 juta," bebernya.
Selengkapnya di halaman berikut.
(ams/rih)