Keluarga Pelaku Perkosaan Brebes Ngaku Beri Duit ke LSM di Depan Kadus-Kades

Keluarga Pelaku Perkosaan Brebes Ngaku Beri Duit ke LSM di Depan Kadus-Kades

Tim detikJateng - detikJateng
Kamis, 19 Jan 2023 11:20 WIB
Enam pemerkosa bocah di Brebes ditangkap Selasa (17/1/2023).
Enam pemerkosa bocah di Brebes (Foto: dok. istimewa)
Solo -

Kasus pemerkosaan anak oleh enam pria di Brebes mencuri perhatian karena keterlibatan oknum Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Barisan Patriot Peduli Indonesia (BPPI). Keluarga pelaku perkosaan mengaku menyetor duit puluhan juta rupiah ke LSM tersebut di depan Kepala Dusun dan Desa setempat.

"Yang menyaksikan banyak, yakni dari Ketua RT, Kadus, hingga Kepala Desa," jelas salah seorang ayah pelaku, K, kepada wartawan di Brebes, Rabu (18/1/2023).

K mengaku semula dimintai uang oleh anggota LSM BPPI Rp 200 juta untuk menyelesaikan kasus pemerkosaan itu. Namun, pihak keluarga pelaku yang keberatan, melakukan tawar-menawar hingga disepakati memberikan uang Rp 70 juta dengan cara patungan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Orang-orang dari LSM ngomong 'kalau hari ini tidak kelar, Polres Brebes akan turun tangan menangani kasus pemerkosaan'. Dia minta uang secepatnya dan harus deal malam itu juga. Awalnya meminta uang sebesar Rp 200 juta dan saya minta tawar-menawar dan saat itu disepakati Rp 70 juta," ungkap K.

K mengaku dia bersama keluarga pelaku lainnya langsung berusaha mencari pinjaman uang. Sebab, mereka takut jika kasus perkosaan yang dilakukan anak-anak mereka diproses ke polisi.

ADVERTISEMENT

"Kemudian kami mencari uang untuk menutupi permintaan LSM supaya kasusnya tidak berlanjut. Kami semua mencari utang dan total mendapatkan uang hanya sebesar Rp 62 juta dan diserahkan ke rombongan LSM. 'Kami dapat utangan segini mau nggak? Saya tidak dapat uang lagi', dan akhirnya diterima oleh mereka LSM," sambung pria itu.

"Alasannya untuk diberikan sebagai kompensasi kepada korban. Tapi pada kenyataannya korban hanya menerima sekitar Rp 30 juta," ujar dia.

Sementara itu, orang tua pelaku lainnya, S mengaku tidak ikut mediasi karena diwakili suaminya. Dia mengaku menyerahkan patungan uang senilai Rp 13 juta untuk kompensasi kepada keluarga korban.

"Yang ikut pertemuan suami saya dan dimintain Rp 13 juta. Terus ada orang tua pelaku lain yang menyerahkan Rp 18,4 juta, karena dua anaknya terlibat. Mereka anak kembar ikut menjadi pelaku. Selain suami saya ada dua orang lainnya yang menyerahkan uang Rp 13 juta dan yang lainnya lagi hanya menyerahkan Rp 5 juta," bebernya.

Selengkapnya di halaman berikut.

Pengakuan LSM BPPI

Ketua LSM BPPI Edi Sucipto mengaku keterlibatannya dalam mediasi itu sebagai tokoh masyarakat. Dia menampik jika membawa-bawa nama LSM BPPI. Dia pun mengaku tak tahu menahu soal uang kompensasi.

"Jadi tidak bawa-bawa lembaga. Kalo soal uang, uang itu kita serahkan dari keluarga para pelaku kepada keluarga korban," kata Edi.

Rekan Edi, Udin Zein, yang ikut menjadi saksi terjadinya mediasi menjelaskan keterlibatan dirinya dan LSM untuk membantu korban. Awalnya, mereka mengaku justru ingin membawa kasus ini ke jalur hukum.

"Kita tujuannya mau membantu menyelesaikan kasus ini. Kebetulan dari rekan-rekan media juga dan dari LSM Mas Edi Sucipto Ketua BPPI. Kebetulan korban juga tetangga satu kampung dengan kita. Kita konfirmasi kepada korban untuk membantu laporan (polisi). Kita fasilitasi," kata Udin Zen yang juga sebagai wartawan media online ini.

Sementara itu, dia mengaku tidak tahu-menahu soal uang yang diminta ke keluarga pelaku. Udin menegaskan tidak tahu.

"Kalau saya kalau terkait uang, jumlah-jumlahnya kan saya tidak tahu. Kalau soal nominal itu bentuk tali asih karena kasihan. Sebelumnya korban kan tidak mau menerima uang dan tidak mau laporan. Karena sudah dimediasi dari awal," lanjut dia.

Ikuti berita lainnya dari detikJateng di Google News.

Halaman 2 dari 2
(ams/rih)


Hide Ads