Seorang penjaga sekolah dasar (SD) di Kota Semarang diamankan polisi karena melakukan pencabulan. Hingga saat ini dilaporkan ada lebih dari satu siswi yang menjadi korban.
Kapolrestabes Semarang, Kombes Irwan Anwar mengatakan penangkapan ini berawal saat orang tua salah satu korban melapor ke polisi. Namun, hasil penyelidikan mengungkap ada tiga korban lainnya.
"Selain korban pertama terdapat (tiga) korban lainnya yang sama-sama bersekolah di sana," kata Irwan lewat pesan singkat, Kamis (19/1/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kejadian pencabulan yang dilakukan pelaku berinisial IS (44) itu dimulai pada 12 Desember 2022. Korbannya berusia 8 tahun hingga 11 tahun.
"Korban merasa malu dan trauma," tegasnya.
Pelaku ditangkap Rabu (18/1) kemarin oleh tim PPA Polrestabes Semarang. Saat ini pelaku masih dimintai keterangan dan didalami kasusnya.
"Unit PPA Satreskrim Polrestabes Semarang pada hari Rabu tanggal 18 Januari 2023 sekira pukul 14.00 WIB berhasil mengungkap pelaku dugaan tindak pidana perbuatan cabul terhadap anak," kata Irwan.
"Terhadap pelaku, akan dilakukan tindakan hukum yang tegas dengan tidak mengesampingkan kepentingan dan pertumbuhan para korban," tegas Irwan.
Aksi mesum pelaku dilakukan di lingkungan sekolah dasar di Kecamatan Gajahmungkur. Ia menjelaskan orang tua korban mendapat informasi dari saksi yang juga pengajar soal perbuatan pelaku pada 14 Januari 2023.
"Pelapor mendengar cerita bahwa korban mengalami perbuatan cabul terhadap anak yang dilakukan oleh pelaku yang merupakan penjaga sekolah," jelasnya.
Pelapor kemudian mengonfirmasi ke anaknya yang merupakan korban. Orang tua korban kemudian melapor ke polisi dan saat ini pelaku masih diperiksa dan didalami keterangannya karena korban disebut sekitar empat anak.
"Atas peristiwa tersebut, pelapor tidak menerima perbuatan pelaku sehingga melaporkan kejadian tersebut ke Polrestabes Semarang untuk proses lebih lanjut," terang Irwan.
(rih/ams)