Kelakuan DD (22) yang tega menghabisi seluruh keluarganya dengan cara diracun cukup menggemparkan warga Mertoyudan, Magelang. Kekejian DD bahkan membuat kerabat dan tetangga sampai tidak habis pikir dengan apa yang telah dilakukan pria yang diketahui sebagai pengangguran tersebut.
Terbaru, polisi mengungkap sejumlah fakta terkait dengan pembunuhan tiga orang sekeluarga ini. Berikut fakta-fakta terbaru pembunuhan di Mertoyudan Magelang.
DD Gunakan Racun Arsenik
Tiga orang sekeluarga di Mertoyudan, Kabupaten Magelang, tewas diracun. Polisi mengungkap salah satu hasil autopsi dan olah TKP, yakni soal identifikasi racun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk racunnya ada beberapa jenis. Yang berhasil kami identifikasi berdasarkan hasil autopsi dan sisa barang bukti yang ada di TKP. Jenisnya arsen, semacam arsen," kata Plt Kapolresta Magelang AKBP Mochammad Sajarod Zakun kepada wartawan di Rumah Dinas Bupati Magelang, Selasa (29/11/2022).
"Untuk lebih lengkapnya nanti pada saat olah TKP kita sampaikan perkembangannya," lanjutnya.
Tersangka Diancam Pembunuhan Berencana
Aksi DD menghabisi nyawa ayah, ibu dan kakak kandungnya memang cukup keji. Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara diketahui bahwa DD sudah merencanakan aksinya. Direskrimum Polda Jateng Kombes Djuhandani Rahardjo Puro mengungkap bukti pembunuhan bukan hanya dari pengakuan pelaku melainkan dari hasil uji labfor.
Polisi juga telah menggelar olah TKP kemarin dan dari penyelidikan naik ke tahap penyidikan dengan penetapan anak kedua korban sebagai tersangka.
"Pasal pembunuhan berencana, untuk ancaman bisa seumur hidup atau hukuman mati," lanjut dia.
Motif DD Habis Keluarganya
Seorang anak tega menghabisi ayah, ibu dan kakaknya di Mertoyudan Magelang dengan racun arsenik. Polisi mengungkap motif di balik pembunuhan tersebut.
"Keterangan pelaku dan lingkungan sekitar, yang bersangkutan sakit hati. Motifnya adalah sakit hati. Sakit hati karena bapak terduga pelaku dua bulan lalu baru saja pensiun dan kebutuhan untuk rumah tangga cukup tinggi karena orang tua memiliki penyakit, untuk biaya pengobatan," jelas Plt Kapolresta Magelang AKBP Mochammad Sajarod Zakun, kepada wartawan, Selasa (29/11/2022).
Sajarod mengungkap pelaku tidak bekerja dan mengaku dibebani kebutuhan keluarga sementara kakak perempuan selama ini bekerja dengan status kontrak tidak mendapat beban yang sama.
"Muncul niat untuk menghabisi orang tua dan kakak kandung, sakit hati karena diberi beban untuk beri beban keluarga sehari-hari dan biaya obat," terang Sajarod.
"Apakah ada keterkaitan utang untuk berobat orang tua, sehingga jadi beban, masih didalami," lanjut dia.
Tersangka Dua Kali Racuni Korban
Berdasarkan hasil pemeriksaan diketahui bahwa aksi DD tidak sekali ini dilakukan. Sebelumnya, DD juga sempat mencoba menghabisi keluarganya. Hanya saja aksinya tidak berhasil.
"Dua kali percobaan. Informasi yang kita gali, kita dapatkan info hari Rabu sempat yang bersangkutan mencoba dengan memberikan zat kimia dicampur dalam dawet, hanya akibatkan mual dan tak sampai sebabkan meninggal," kata Plt Kapolresta Magelang AKBP Mochammad Sajarod Zakun kepada wartawan usai olah TKP di rumah korban, Selasa (29/11/2022).
Korban adalah Abas Azhar (suami), Heri Riyani (istri) dan Dea Karunisa (anak pertama). Sedangkan pelakunya adalah DD (22), anak kedua. Pelaku melakukan aksinya di rumah, Prajen, Mertoyudan, Magelang, Senin (28/11) pagi.
Sajarod mengungkapkan zat kimia yang dipakai pelaku dalam percobaan pertama sama dengan yang dipakai dalam aksinya yang kedua kemarin.
"Zat kimia sama dengan yang sudah kita temukan kemarin, yakni ada sisa arsenik," jelasnya.
Sajarod menyebut pelaku melakukan perbuatannya dalam kondisi sadar. "Kejiwaan pelaku tak ada kendala (normal)," ujarnya.
Selengkapnya baca di halaman berikutnya...