Tiga orang sekeluarga di Mertoyudan, Kabupaten Magelang tewas diracun DD (22) yang merupakan anak kedua dari keluarga itu. Pihak kerabat menyebut DD sehari-harinya menganggur alias tidak bekerja.
Hal itu diungkapkan oleh Sukoco (65), kakak almarhumah Heri Riyani (ibu DD, salah satu korban). Menurut Sukoco, pelaku pernah mengaku bekerja di PT KAI. Namun, Sukoco meragukan pengakuan itu.
"Kalau ngakunya di PT KAI, tapi kenyataannya sendiri saya tidak tahu. Karena saya tidak pernah berkomunikasi dengan pelaku. SK-nya juga tidak ada," ujar Sukoco kepada wartawan di rumah duka Dusun Prajenan, Desa Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Selasa (29/11/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, Sukoco menyebut pelaku sering berbohong. "Kalau ngomong sering bohong," kata dia.
Menyinggung kasus hukum yang menjerat DD, Sukoco menyerahkan untuk dilakukan penyelidikan sesuai dengan hukum. "Saya menyerahkan untuk dilidik secara betul. Kemudian ditindaklanjuti dengan kasus hukum," katanya.
Sebelumnya diberitakan, DD tega menghabisi ayah, ibu dan kakaknya di Mertoyudan Magelang dengan racun arsenik. Polisi mengungkap motif di balik pembunuhan tersebut.
"Keterangan pelaku dan lingkungan sekitar, yang bersangkutan sakit hati. Motifnya adalah sakit hati. Sakit hati karena bapak terduga pelaku dua bulan lalu baru saja pensiun dan kebutuhan untuk rumah tangga cukup tinggi karena orang tua memiliki penyakit, untuk biaya pengobatan," jelas Plt Kapolresta Magelang AKBP Mochammad Sajarod Zakun, kepada wartawan, Selasa (29/11/2022).
Sajarod mengungkap pelaku tidak bekerja dan mengaku dibebani kebutuhan keluarga sementara kakak perempuan selama ini bekerja dengan status kontrak tidak mendapat beban yang sama.
"Muncul niat untuk menghabisi orang tua dan kakak kandung, sakit hati karena diberi beban untuk beri beban keluarga sehari-hari dan biaya obat," terang Sajarod.
"Apakah ada keterkaitan utang untuk berobat orang tua, sehingga jadi beban, masih didalami," lanjut dia.
(aku/dil)