Tiga orang sekeluarga terdiri suami, istri dan anak pertama, ditemukan tewas di rumahnya, Mertoyudan, Kabupaten Magelang. Polisi mengungkap ketiga korban tewas diracun oleh anak kedua inisial DD (22).
Berikut ini kronologi kasus tersebut.
Rabu 23 November 2022
Pelaku DD ternyata sudah melakukan percobaan untuk menghabisi ketiga korban beberapa hari lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dua kali percobaan. Informasi yang kita gali, kita dapatkan info hari Rabu sempat yang bersangkutan mencoba dengan memberikan zat kimia dicampur dalam dawet, hanya akibatkan mual dan tak sampai sebabkan meninggal," kata Plt Kapolresta Magelang AKBP Mochammad Sajarod Zakun kepada wartawan usai olah TKP di rumah korban, Mertoyudan, Magelang, Selasa (29/11/2022).
Senin 28 November 2022
DD kembali mengulangi kekejiannya dengan menaburkan racun ke minuman ketiga korban yang tidak lain adalah ayah, ibu dan kakak kandung pelaku. Akibatnya tiga korban ditemukan tewas di rumahnya.
"Pagi tadi saya mendapatkan laporan via telepon dari Kapolsek Mertoyudan, bahwasannya ada informasi dari masyarakat yang meninggal dunia sebanyak tiga orang. Kebetulan yang meninggal tersebut masih dalam satu keluarga sehingga kami menerjunkan tim untuk melaksanakan olah TKP," kata Sajarod, Senin (28/11).
Ketiga korban terdiri suami, Abas Azhar (58); istri, Heri Riyani (54); dan anak pertama, Dea Karunisa (25). Polresta Magelang kemudian mengamankan DD dengan status terduga pelaku.
Selasa 29 November 2022
Polisi kembali melakukan olah TKP. Hasil autopsi juga telah keluar.
Sajarod mengungkapkan zat kimia yang dipakai pelaku dalam percobaan pertama sama dengan yang dipakai dalam aksinya yang kedua, Senin (28/11) kemarin.
"Zat kimia sama dengan yang sudah kita temukan kemarin, yakni ada sisa arsenik," jelasnya.
Kandungan zat beracun yang dipakai pelaku sangat mematikan. Kematian ketiganya hingga meninggal durasinya sekitar 15 menit sampai 30 menit.
"(Durasi dari minum sampai meninggal) Sekitar 15 sampai 30 menit. Kadarnya ya sangat mematikan karena bisa tiga orang dewasa meninggal karena cairan yang ada racunnya," kata Kepala Bidang Dokkes Polda Jateng Kombes Sumy Hastry Purwanti kepada wartawan di lokasi olah TKP, Selasa (29/11).
Hasil pemeriksaan, katanya, sejumlah organ dalam memerah seperti terbakar. Hal ini karena kandungan zat beracun tersebut.
Selengkapnya baca di halaman berikutnya...