Dilansir detikNews, Arif menyebut Putri diperiksa Kanit PPA Polres Metro Jakarta Selatan atas perintah Sambo. Hal itu terungkap dalam sidang lanjutan Bharada Richard Eliezer, Kuat Ma'ruf, dan Bripka Ricky Rizal.
Dalam kesaksiannya, Arif mengaku diminta Ferdy Sambo ke Polres Metro Jakarta Selatan usai peristiwa penembakan di rumah dinas Ferdy Sambo di Kompleks Polri Duren Tiga. Sambo meminta Arif melakukan koordinasi dengan Unit Pelayanan Perempuan dan Anak Polres Jaksel.
"Saya duduk di taman, kemudian saya di perintahkan oleh Pak Ferdy untuk berangkat ke Polres Selatan perintahnya untuk koordinasi dengan penyidik PPA agar ibu bisa diperiksa di rumah 'kamu koordinasi dengan PPA upayakan malam ini bisa diperiksa di rumah'," ungkap Arif menirukan perintah Sambo di persidangan.
Arif kemudian meminta Kompol Chuck Putranto ikut menemaninya ke Polres Jakarta Selatan. Di sana, lanjut Arif, dia awalnya bertemu dengan Kasat Reskrim yang saat itu dijabat AKBP Ridwan Soplanit.
"Ketemu Kasat Reskrim. Saya menyampaikan perintah FS, selang satu jam mereka berangkat ke Saguling," kata Arif.
Kemudian Arif pun bertemu dengan Kanit PPA Polres Jakarta Selatan. Kanit PPA dan dia kemudian berangkat dari Polres ke rumah Saguling.
"Saya menyampaikan perintah untuk dilakukan pemeriksaan terhadap ibu. Kemudian mereka minta waktu menyiapkan, berangkat satu jam berikutnya," kata Arif.
Keesokan harinya, Sambo kembali memerintahkan Arif untuk pergi ke Polres Jaksel. Sambo memerintahkan Arif untuk menyampaikan agar folder pemeriksaan Putri Candrawathi disimpan rapi dan tidak disebarluaskan.
"Besoknya sore dihubungi untuk datang ke Saguling begitu tiba ada Ferdy ada Chuck, Ferdy Sambo nyuruh saya ke Polres untuk menyampaikan supaya penyidikan kasus ibu Putri supaya disimpan rapi jangan disebar kemana-mana 'tolong sampaikan ke penyidik folder, penyidik sampaikan karena saya malu itu aib'," kata Arif menirukan ucapan Sambo.
(apl/dil)