Momen Ferdy Sambo Sandarkan Kepala ke Tembok-Mau Nangis Usai Bunuh Yosua

Nasional

Momen Ferdy Sambo Sandarkan Kepala ke Tembok-Mau Nangis Usai Bunuh Yosua

Tim detikJateng - detikJateng
Jumat, 04 Nov 2022 10:04 WIB
Ferdy Sambo
Ferdy Sambo. Foto: Dok detikcom
Solo -

AKBP Ridwan Soplanit mengungkap momen saat dia dipanggil Ferdy Sambo usai pembunuhan Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat. Ridwan menceritakan Ferdy Sambo sempat tampak menyandarkan kepala ke tembok dan mata berkaca-kaca.

"Kemudian dari jauh, Pak FS memanggil saya 'Kasat kamu ke sini, ikut saya'. Kemudian dia berjalan ke arah dapur, yang mana langsung ke area TKP di dalam rumah," jelas Ridwan.

Hal ini disampaikan Ridwan saat menjadi saksi sidang kasus perusakan CCTV hingga menghambat penyidikan pembunuhan Brigadir Yosua dengan terdakwa AKP Irfan Widyanto di PN Jakarta Selatan, Kamis (3/11/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian, lanjut Ridwan, saat dirinya tiba di area dapur Ferdy Sambo menunjuk dari jauh.

"Ini baru saya terima informasi atau laporan dari anggota saya, baru saja terjadi peristiwa tembak menembak antara dua anggota saya," kata Ridwan menirukan perkataan Ferdy Sambo kala itu.

ADVERTISEMENT

Kemudian Ferdy Sambo saat itu, kata Ridwan, menggiringnya berjalan melalui sisi kanan ruang di dalam TKP menuju depan sebuah kamar. Kamar tersebut disebut kamar Ferdy Sambo.

"Dan dia menyampaikan, 'ini baru saja terjadi peristiwa tembak menembak karena istri saya dilecehkan oleh Yosua'. Dia (Ferdy Sambo) menunjukkan yosua yang saat itu tengkurap. Kemudian pada saat itu dia sampaikan 'kejadian ini, sebelumnya juga terjadi di Magelang'," terang Ridwan.

Ridwan saat itu merupakan Kasat Reskrim Polres Jaksel. Dia merupakan polisi pertama yang tiba di rumah TKP pembunuhan Yosua.

"Pada saat saya mendengar omongan FS, kemudian FS menepak tembok yang agak kenceng, tembok sambungan pintu kamar itu. Kepalanya disanderin ke tembok, kemudian dia mengangkat kembali kepalanya dan seperti , matanya berkaca-kaca seperti mau menangis," urainya.

"Dan langsung pada saat itu saya menyampaikan ,'mohon izin jenderal saya harus memanggil tim olah tkp saya'," terang Ridwan.




(sip/sip)


Hide Ads